Saturday, June 25, 2022

Para Siswa Kelas 3 SMP Di Jepang Miliki Penglihatan Buruk, Anime Dan Game Bertanggung Jawab?

 

Penelitian Menunjukkan Siswa Kelas Tiga SMP Di Jepang Memiliki Penglihatan Yang Buruk. Studi Tersebut Juga Mengatakan Semakin Tua Siswa, Semakin Buruk Miopia Mereka.

NEGARATOTO  - Hampir 30 persen siswa SMP di tahun ketiga memiliki penglihatan di bawah 0,3 dalam skala ketajaman Jepang, kata kementerian pendidikan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 23 Juni. Kebiasaan menonton anime dan bermain game di smartphone dipercaya jadi penyebabnya.

“Saya percaya faktor utama penurunan penglihatan siswa adalah kebiasaan yang mereka kembangkan sejak mereka masih bayi menonton anime atau bermain game di smartphone atau perangkat lain,” ujar Noriyuki Azuma, presiden Asosiasi Mata Pediatrik Jepang, melansir Asahi Shimbun.

Studi tersebut mengatakan semakin tua siswa, semakin buruk miopia mereka. Kementerian pun akan melanjutkan studi hingga tahun anggaran berikutnya untuk menentukan apakah penggunaan smartphone atau perangkat informasi seperti komputer tablet, yang digunakan siswa untuk belajar, merusak penglihatan siswa.

"Mereka perlu bermain di luar dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat lebih jauh, atau membatasi waktu melihat layar," kata Azuma.

Untuk mengatasi tren tersebut, kementerian pada tahun anggaran terakhir menganalisis data 7.400 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Termasuk apakah atau bagaimana siswa menderita miopia atau hiperopia dan gaya hidup mereka. Ini adalah pertama kalinya kementerian menganalisis data semacam itu.

Ditemukan bahwa 25,5 persen siswa laki-laki tahun ketiga sekolah menengah pertama dan 35,6 persen siswa perempuan pada tahun yang sama memiliki penglihatan di bawah 0,3. Sebaliknya, hanya 1 persen anak laki-laki di kelas satu sekolah dasar dan 1,6 persen anak perempuan di kelas yang sama memiliki penglihatan di bawah 0,3.

Juga ditemukan bahwa 79,5 persen anak laki-laki dan 78,8 persen anak perempuan di kelas satu sekolah dasar memiliki penglihatan 1,0 atau lebih baik. Namun, angka tersebut turun menjadi 42,4 persen dan 35,1 persen di antara siswa sekolah menengah pertama laki-laki dan perempuan.

Studi kementerian menganalisis penggunaan rata-rata harian siswa dari smartphone atau game genggam. Ditemukan lebih dari 20 persen siswa tahun pertama, kedua dan ketiga sekolah menengah pertama setiap hari menghabiskan 120 menit atau lebih menggunakan perangkat tersebut. Kementerian mengatakan akan menganalisis hubungan antara miopia dan penggunaan smartphone atau game genggam dalam studi yang sedang berlangsung.

No comments:

Post a Comment