Breaking

Friday, March 18, 2022

Memahami Ancaman Gagal Bayar Utang yang Melanda Rusia


Negaratoto - Rusia sedang menuju default dan berisiko gagal bayar utang luar negerinya. Hal ini mengancam krisis ekonomi negara tersebut hingga ekonominya bisa terjerumus semakin dalam.

Apa Itu Default?

Default terjadi ketika peminjam uang pemerintah tidak dapat membayar sesuai jatuh tempo yang sudah ditentukan.

Pemerintah meminjam uang ke sebuah negara dengan cara menerbitkan obligasi. Baik itu investor dalam maupun luar negeri, saat membeli obligasi tersebut secara tidak langsung dijanjikan akan memperoleh pembayaran utang ditambah persenan bunga yang ditentukan saat jatuh tempo.

Rusia sendiri tidak pernah gagal membayar kewajiban utang luar negerinya sejak revolusi Bolshevik 1917. Namun mengapa saat ini Rusia terancam tidak dapat membayar tagihannya?

Sebenarnya Rusia punya uang. Tapi uang itu tidak cukup untuk membayar segala keruwetannya saat ini.


Pada 2014, Rusia diberikan sanksi oleh negara Barat karena pencaplokannya Krimea, kemudian pemerintahan Rusia telah membangun US$ 640 miliar (Rp 9,17 triliun) cadangan devisa.

Namun setengah dari dana tersebut sekarang dibekukan di bawah sanksi Barat karena invasi ke Ukraina beberapa waktu lalu.

Akibatnya, Rusia mengatakan bahwa pihaknya berencana membayar kreditur dari 'negara tak bersahabat' dalam mata uang aslinya yaitu Rubel, bukan lagi pakai Dolar AS atau Euro sampai sanksi dicabut.

Tetapi, lembaga global yang menentukan kelayakan kredit seperti S&P, Fitch dan Moody's menganggap hal itu sebagai penyebab awal terjadinya default di Rusia. Sampai pada akhirnya ketiga lembaga global itu menurunkan peringkat utang Rusia menjadi CC atau biasa dikenal 'sampah'.

Apa yang terjadi jika Rusia Default?

"Default adalah bencana bagi Rusia," kata Ahli Strategi Senior di BlueBay Asset Management, Timothy Ash dikutip dari CNN, Jumat (18/3/2022).

Serangannya ke Ukraina telah meninggalkan banyak jejak, termasuk menghilangkan beberapa teman di lingkup internasional. Ditambah lagi dengan terjadinya default yang kemungkinan akan memotong akses ke pembiayaan asing selama bertahun-tahun.

Ekonomi Rusia semakin hancur lebur. Mengapa? Sejak perang dimulai mata uangnya sendiri telah jatuh ke rekor terendah, pendapatan semakin kritis karena pedagang minyak menghindari beli minyak dari Rusia, puluhan perusahaan internasioal juga 'cabut' dari Rusia, terpukul lagi dengan keadaan sanksi yang telah membekukan lebih dari US$ 300 miliar cadangan mata uang asing.

No comments:

Post a Comment