Breaking

Thursday, October 20, 2022

Pemkot Bogor Cari Lahan untuk Relokasi Korban Bencana Longsor

 






Negaratoto Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai mencari lokasi lahan yang aman untuk 

merelokasi warga pascabencana tanah longsor. Wali Kota Bima Arya 

Sugiarto menegaskan, warga yang mengungsi segera dipindahkan ke hunian sementara.

"Saya minta laporan segera terkait ketersediaan lahan di mana saja (untuk relokasi). Ada aset Pemkot Bogor, aset provinsi atau mungkin aset pemerintah pusat, bisa kita minta," kata Bima Arya, Rabu (19/10).

Menurut Bima, untuk pendanaan relokasi nantinya Pemkot Bogor berencana mengajukan bantuan ke pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat, agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat.

Jika pendataan dan perencanaan hingga realisasinya berjalan dengan baik, mitgasi bencana, penanganan bencana dan relokasi akan menjadi model dalam penanganan kebencanaan di Indonesia.

Bima Arya meminta camat, lurah dan aparatur di wilayah secepat mungkin melakukan pendataan warga yang terkena bencana jumlah hunian di lokasi rawan, termasuk jumlah jiwa maupun keluarga yang ada di lokasi bencana.

"Keamanan dan keselamatan warga adalah yang utama. Kita perlu solusi permanen. Maka butuh perencanaan yang baik untuk solusi permanen pascabencana ini," tegas Bima Arya .

Tanggap Darurat Dua Pekan

Saat ini proses tanggap darurat bencana alam yang terjadi di Kota Bogor masih terus dilakukan tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Dinas Perumahan dan Permukiman (Perumkim), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor serta TNI-Polri, serta relawan.

Tanggap darurat akan berlangsung hingga dua pekan sejak warga terdampak ditempatkan di pengungsian. Selanjutnya penanganan bencana akan masuk pada tahap rencana pemulihan.

Sejauh ini terdapat 6 bidang tanah yang kemungkinan besar bisa digunakan sebagai tempat relokasi warga. Namun, perlu ada pengecekan lebih lanjut untuk memastikan peruntukan lahan tersebut, sehingga bisa digunakan untuk membangun hunian baru bagi warga.

.

Logistik Pengungsi

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Teheofillo Patricinio Freitas menyampaikan, dalam tanggap darurat ini, ada beberapa warga yang terdampak bencana alam masih tinggal di pengungsian, seperti warga yang terdampak tanah longsor di Gang Barjo dan Gang Kepatihan. Setelah dua pekan dari awal tinggal di pengungsian, mereka akan ditempatkan di hunian sementara (huntara) agar bisa lebih aman dan nyaman.

"Maksimal dua minggu untuk di pengungsian, selanjutnya kita masukkan ke huntara kita. Dari hasil asesmen dan pendataan di situ ada sekitar 53 kepala keluarga," katanya.

Mengenai kebutuhan makanan, pakaian, obat-obatan dan perlengkapan lainnya, Dinas Sosial Kota Bogor sudah melakukan pendistribusian ke setiap kecamatan yang kemudian disalurkan melalui kelurahan yang membutuhkan.

"Bantuan dari Dinsos sejak kemarin sudah kami sebar ke kecamatan, karena keterbatasan tenaga di Dinsos, jadi agar pihak kelurahan tidak terlalu jauh mengambilnya maka kami kirim ke kecamatan. Jadi saya meminta bantuannya agar camat menugaskan dan membantu memantau kebutuhan warga," kata Kadinsos Kota Bogor Fahrudin.

Dia memaparkan saat ini tersisa 200 paket sembako di Dinsos. Sementara itu paket bantuan yang melimpah adalah baju siap pakai, buku tulis dan pampers.

"Jadi nanti minta tolong pak camat, bu camat daerah mana yang butuhkan itu mohon informasi kepada kami, agar kami bisa mendistribusikan pakaian layak pakai dan buku tulis," ujarnya.

No comments:

Post a Comment