Negaratoto - Ilmuwan menemukan lebih dari 900 spesies mikroba yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Ratusan mikroba baru itu ditemukan di gletser di dataran tinggi Tibet, dan berpotensi menyebabkan pandemi baru jika es mencair dan terpapar ke dunia luar.
Dalam studi terbaru, peneliti dari Chinese Academy of Sciences mengambil sampel es dari 21 gletser di dataran tinggi Tibet, sebuah area yang dihimpit oleh Pegunungan Himalaya dan Gurun Taklamakan.
Setelah melakukan genome sequencing, tim peneliti menemukan 968 spesies mikroba yang tinggal di dalam es. Sebagian besar merupakan bakteri, tapi ada juga ganggang, archaea, dan jamur.
Yang cukup mengejutkan, 98% dari spesies mikroba yang ditemukan merupakan spesies baru yang belum pernah dilihat sebelumnya. Temuan ini membuat ilmuwan tercengang karena lingkungan gletser yang tidak ramah untuk kehidupan seperti ini.
"Terlepas dari kondisi lingkungan, seperti suhu rendah, tingkat radiasi yang tinggi, siklus pembekuan - pencairan berkala, dan pembatasan nutrisi, permukaan gletser mendukung beragam kehidupan," tulis tim peneliti dalam studinya yang diterbitkan di jurnal Nature Biotechnology, seperti dikutip dari LiveScience, Sabtu (2/7/2022).
Kombinasi antara keberagaman spesies mikroba dan es yang makin cepat mencair karena perubahan iklim membuat ilmuwan khawatir. Pasalnya jika ada bakteri berbahaya yang berhasil keluar bisa saja menyebabkan epidemi lokal hingga pandemi baru.
Dari katalog Tibetan Glacier Genome and Gene (TG2G) yang disusun berdasarkan hasil genome sequencing, peneliti menemukan 27.000 faktor virulensi potensial atau molekul yang bisa membantu bakteri menyerang dan menjajah calon inang.
Ilmuwan memperingatkan bahwa 47% dari faktor virulensi ini tidak pernah dilihat sebelumnya, jadi tidak diketahui seberapa berbahaya bakteri yang terkubur di gletser ini.
Bahkan jika bakteri berbahaya ini tidak bisa bertahan lama setelah keluar dari gletser, mereka masih bisa menyebabkan masalah besar. Pasalnya, bakteri yang sudah mati masih bisa menyebarkan beberapa virulensinya ke bakteri lain yang mereka temui.
Gletser di dataran tinggi Tibet juga berpotensi menjadi sumber pandemi masa depan karena es di wilayah ini mencair dan mengaliri sejumlah sungai besar, termasuk Sungai Yangtze, Sungai Kuning, dan Sungai Gangga. Sungai-sungai ini merupakan sumber air di dua negara terbesar di dunia: China dan India.
Tapi masalah ini tidak hanya mempengaruhi penduduk di Asia. Ada lebih dari 20.000 gletser di seluruh dunia yang kemungkinan memiliki komunitas mikroba uniknya sendiri. Dikombinasikan dengan pencairan es yang semakin cepat akibat perubahan iklim, mikroba-mikroba ini berpotensi menimbulkan pandemi baru jika dibiarkan lolos.
No comments:
Post a Comment