Breaking

Friday, May 27, 2022

5 Fakta Korut Diamuk COVID-19 saat Tren Kasus Dunia Membaik


Negaratoto - Setelah dua tahun mengklaim bebas dari virus Corona, pemerintah Korea Utara (Korut) mengumumkan bahwa virus tersebut sudah masuk ke negara itu. Sebagai upaya mitigasi kasus, pemerintah langsung menerapkan kebijakan penguncian (lockdown) secara nasional.

Media resmi pemerintah melaporkan kasus tersebut disebabkan subvarian Omicron BA.2 yang terdeteksi di Pyongyang.

"Ada insiden darurat terbesar di negara ini, dengan lubang di bagian depan karantina darurat kami, yang telah dijaga dengan aman selama dua tahun tiga bulan terakhir sejak Februari 2020," kata media pemerintah yang dikutip dari Straits Times, Kamis (12/5).

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta terbaru kondisi Korea Utara yang dilanda COVID-19:

1. Catat Kasus Pertama
Pada Kamis (12/5), pemerintah Korea Utara resmi mengkonfirmasi wabah COVID-19 untuk pertama kalinya dan langsung melakukan penguncian (lockdown) nasional.

Dikutip dari Worldometers pada Kamis (26/5) pukul 12.00 WIB, kasus COVID-19 di Korea Utara mencapai 3,1 juta kasus dengan total kematian 68 jiwa.

2. Biang Kerok Penyebaran COVID-19 di Korut
Parade militer besar-besaran di Korea Utara pada 25 April 2022 lalu, diidentifikasi sebagai biang kerok penyebaran COVID-19. Dugaan ini berdasarkan hasil temuan sejumlah tentara yang berpartisipasi dalam acara tersebut dinyatakan positif COVID-19.


Radio Free Asia melaporkan, beberapa tentara yang ditugaskan sebagai penjaga perbatasan di Kota Sinuiju mula merasakan gejala COVID-19 pada awal bulan ini. Kota tersebut berada di seberang Sungai Yalu, berbatasan dengan China.

"Mereka mengalami demam tinggi dan gejala pernapasan akut. Setelah di tes oleh pihak berwenang bagian kesehatan, dikonfirmasi mereka terinfeksi varian Omicron," kata salah satu pejabat keamanan di Pyongan Utara.

3. Andalkan Ramuan Tradisional
Korea Utara diketahui belum menjalankan program vaksinasi COVID-19 dan mengandalkan ramuan tradisional untuk menghadapi virus tersebut. Obat yang digunakan adalah pereda nyeri dan antibiotik umum, seperti ibuprofen dan amoxicillin.

Warga juga diimbau untuk minum teh herba lonicera japonica atau daun gandarusa tiga kali sehari serta berkumur dengan air garam.

"Obat tradisional adalah yang terbaik!" ujar satu warga Korea Utara dalam wawancara dengan media Korut seperti dikutip dari CNA, Selasa (17/5/2022).

4. Mulai Suntik Vaksin Sinovac
Merebaknya kasus COVID-19 di negara tersebut, pemerintah Korea Utara mulai memberikan vaksinasi buatan China merek Sinovac, bagi para tentara yang bertugas di perbatasan.

"Komando Karantina Darurat Nasional mulai memberikan vaksin China kepada tentara brigade Biro Keamanan Perbatasan ke-31," kata seorang pejabat militer dari Pyongan Utara, dikutip dari Radio Free Asia, Kamis (19/5/2022).

5. Kasus COVID-19 Tunjukkan Tren Perbaikan
Data terbaru per Kamis (26/5), dilaporkan ada lebih dari 2,8 juta orang telah pulih dari COVID-19.

"Situasi penyebaran epidemi saat ini di DPRK menunjukkan tren positif dari pertumbuhan yang cepat di awal menjadi penurunan setelah dikendalikan dan dikelola secara stabil, mencatat peningkatan jumlah pemulihan harian di seluruh negeri," kata KCNA.

No comments:

Post a Comment