Sudah Dua Bulan Berlalu, Namun Bantuan Berupa Hunian Sementara Atau Huntara Bagi Korban Gempa Pasaman Barat, Sumbar, Tampaknya Belum Juga Datang. Di Samping Itu, Korban Ingin Bisa Berlebaran Di Tempat Yang Lebih Layak.
NEGARATOTO - Pada bulan Februari lalu, Pasaman Barat, Sumatera Barat, sempat diguncang gempa bumi. Akibatnya banyak rumah yang luluh lantah, sehingga memaksa korban untuk tinggal di tempat-tempat pengungsian yang ada.
Namun hingga kini tampaknya bantuan berupa dibangunkan hunian sementara atau huntara dari pemerintah belum juga datang. Hal ini dapat dilihat dari korban gempa Pasaman Barat yang akhirnya memutuskan untuk membangun huntara secara mandiri.
Adapun korban itu diketahui identitasnya sebagai Sarli yang merupakan warga Jembatan Panjang, Nagari Kajai, Pasaman Barat. Sarli disebut sudah tidak sabar memiliki hunian yang lebih layak saat Lebaran 2022 nanti.
"Bantuan tak kunjung datang, saya beranikan diri membangun sendiri (huntara)," ujar Sarli dalam keterangannya, Jumat (22/4).
Sarli diketahui membangun huntara dengan ukuran 5x6 meter menggunakan uang pinjaman. "Penting bagi kami bisa berkumpul dengan keluarga saat Lebaran nanti," ungkapnya.
Sarli mengatakan ia tidak peduli dengan baju baru saat Lebaran nanti. Namun baginya huntara jauh lebih penting daripada baju baru, meski dibangun dengan modal seadanya. Ia membangun huntara menggunakan rangka baja ringan, dinding GRS, dan beratapkan seng.
Sedangkan untuk pintunya, Sarli diketahui mengambil dari bekas rumah yang sudah hancur akibat gempa yang terjadi pada Februari lalu. Ia mengungkapkan dalam membangun rumah itu dikerjakan sendiri oleh anak dan saudaranya.
Lebih lanjut, Sarli mengaku memberanikan diri untuk membangun huntara dengan sedikit uang pinjaman lantaran bantuan dari pemerintah tak kunjung datang. Selain itu, ia juga tidak memiliki tenda darurat yang layak untuk ditinggali. "Kami ada lima orang, kami tidur di sudut rumah yang runtuh," bebernya.
Padahal, kata Sarli, sejauh ini, beragam petugas datang meminta kartu keluarga mereka dengan iming-iming bantuan. Namun sudah dua bulan berlalu, bantuan yang dijanjikan itu tak juga kunjung datang.
Hingga saat ini, Sarli menyebutkan telah menghabiskan uang sebesar Rp10 juta untuk membangun huntara secara mandiri. Menurut perkiraannya, uang yang dibutuhkan menyelesaikan bangunan huntara itu mencapai Rp18 juta.
No comments:
Post a Comment