Negaratoto - Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan penolakan terhadap tuntutan Presiden Rusia Vladimir Putin agar negara-negara Eropa membayar pasokan gas Rusia dengan Rubel, mata uang Rusia. Macron juga menuduh Putin berupaya menghindari sanksi yang dijatuhkan terkait invasi yang diperintahkannya ke Ukraina.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (26/3/2022), Macron menuturkan kepada wartawan setelah pertemuan Uni Eropa di Brussels, Belgia, bahwa langkah Rusia itu 'tidak sejalan dengan apa yang ditandatangani'.
"Saya tidak melihat mengapa kita akan menerapkannya," ucap Macron.
Tuntutan Putin itu disampaikan pekan ini saat Rusia berupaya menopang perekonomiannya dalam menghadapi rentetan sanksi dari negara-negara Barat.
Macron menyatakan 'kami akan melanjutkan pekerjaan analisis kami' menyusul manuver Kremlin. Namun dia juga bersikeras menyebut manuver Kremlin itu 'dilarang' dalam kontrak yang ditandatangani.
"Semua teks yang ditandatangani sudah jelas: itu dilarang. Jadi para pemain Eropa yang membeli gas dan yang berada di tanah Eropa harus melakukannya (pembayaran) dalam Euro," tegasnya.
"Oleh karena itu, sekarang tidak mungkin melakukan apa yang diminta, dan itu tidak sesuai kontrak," ujar Macron menegaskan.
Lebih lanjut, Macron meyakini Rusia memanfaatkan langkah itu sebagai 'mekanisme untuk menghindari' sanksi-sanksi Uni Eropa terkait invasi ke Ukraina.
Selain Macron, kecaman juga disampaikan oleh Jerman yang menjadi pembeli gas terbesar dari Rusia. Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan pada Jumat (25/3) bahwa kontrak dengan jelas telah menetapkan bagaimana pembayaran untuk gas Rusia harus dilakukan.
Reaksi keras juga diberikan Polandia yang menegaskan tidak akan membayar gas Rusia dengan Rubel. "Kami tidak melihat bagaimana kami bisa melakukannya," ucap kepala perusahaan minyak dan gas negara, PGNiG, Pawel Majewski, seperti dikutip kantor berita Polandia, PAP News Agency dan dilansir AFP, Jumat (25/3).
"Kontraknya... menetapkan cara pembayarannya. Itu tidak mengizinkan salah satu pihak untuk mengubah ini sesuai kehendaknya," tegas Majewski.
Eropa diketahui tengah berjuang mengurangi ketergantungan pada pasokan gas Rusia, yang mengalirkan ratusan juta Euro setiap harinya ke Moskow. Sektor energi meliputi minyak dan gas untuk saat ini masih berada di luar cakupan sanksi-sanksi yang dijatuhkan Eropa kepada Rusia.
No comments:
Post a Comment