Negaratoto - Subvarian Omicron BA.2 atau dikenal sebagai 'Omicron Siluman' mulai menyebar dan mendominasi di banyak negara di dunia. Bahkan varian ini menjadi salah satu penyebab kasus COVID-19 kembali meningkat di beberapa negara, salah satunya China.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menyebut jumlah kasus BA.2 mulai meningkat, tetapi belum ada perubahan kenaikan kasus yang signifikan imbas subvarian Omicron ini.
Varian ini juga disebut-sebut lebih cepat menular dan menyebar dibandingkan varian Corona yang muncul sebelumnya. Lalu, apakah vaksin COVID-19 yang ada saat ini masih efektif untuk mengatasi varian BA.2 ini?
Diketahui bahwa BA.2 bisa menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron lainnya yaitu BA.1. Tetapi, sampai saat ini belum jelas apakah subvarian BA.2 ini mampu menghindari kekebalan yang dihasilkan vaksin COVID-19.
"BA.2 bisa lebih buruk dari BA.1, ini adalah ketakutannya," kata ahli epidemiologi penyakit menular di Weill Cornell Medicine-Qatar di Doha, Laith Abu-Raddad, yang dikutip dari Live Mint, Senin (21/3/2022).
Dalam studi pracetak medRxiv yang belum ditinjau oleh rekan sejawat ini, Abu-Raddad menunjukkan seberapa besar perlindungan yang didapatkan dari vaksin untuk terhindari dari BA.2.
Hasilnya, orang yang menerima dua dosis vaksin berbasis mRNA, seperti Pfizer dan Moderna, mendapat perlindungan substansial terhadap penyakit simtomatik yang disebabkan subvarian BA.2 atau BA.1 selama beberapa bulan. Tetapi, perlindungan itu akan berkurang sekitar 10 persen setelah 4-6 bulan.
Meski begitu, perlindungan yang diberikan vaksin COVID-19 masih efektif dan tidak berkurang lebih cepat terhadap varian BA.2. Bahkan jika telah menerima booster, perlindungan terhadap infeksi simtomatik yang disebabkan BA.1 maupun BA.2 bisa meningkat lagi sebesar 30-60 persen.
Berdasarkan data surveilans di Inggris, perlindungan dari vaksin COVID-19 akan berkurang 20 persen pada BA.1 dan BA.2 25 minggu pasca pemberian dosis kedua. Tetapi, perlindungan itu akan kembali meningkat sekitar 70 persen pada 2-4 minggu pasca dosis ketiga atau booster diberikan.
"Hasilnya memberikan harapan karena vaksin mencegah banyak kasus COVID-19 terburuk, bahkan sebagai tanggapan terhadap BA.2," ujar Abu-Raddad.
"Vaksin sebenarnya bekerja dengan sangat baik, mengingat tantangan evolusi,"
No comments:
Post a Comment