Breaking

Monday, March 7, 2022

Sikap Tak Populer Elon Musk: Tolak Blokir Internet ke Media Rusia

Negaratoto - Di saat berbagai perusahaan mancanegara mengecam hingga setop melakukan bisnis dengan Rusia, CEO SpaceX Elon Musk justru mengambil langkah tidak populer, dengan menolak memblokir akses ke negara Beruang Merah tersebut.

Mata dunia saat ini memang tengah tertuju kepada Rusia yang melakukan invasi terhadap Ukraina sejak 24 Februari lalu.

Perusahaan teknologi seperti Google dan Microsoft telah menyatakan sikapnya dengan memblokir outlet media Rusia, seperti RT.

Dalam kasus ini, Elon Musk tampaknya tak ingin terbawa arus. Meski di satu sisi ada beberapa pemerintah mendesak agar SpaceX setop memancarkan layanan internet yang berhubungan dengan Rusia.

"Starlink telah diberitahu oleh beberapa pemerintah (bukan Ukraina) untuk memblokir sumber berita Rusia. Kami tidak akan melakukannya kecuali di bawah todongan senjata," ujar Musk sebagaimana dikutip dari Space, Minggu (6/3/2022).


Kendati begitu, bukan berarti Elon Musk setuju akan terjadinya perang. Ia bahkan di akun Twitter miliknya mencuit "hold strong ukraine" pada Jumat (3/3).

Sebelumnya, Starlink juga terus memberikan akses internet di Ukraina yang sedang bermasalah akibat invasi Rusia.

Musk menyampaikan SpaceX akan terus mengerahkan lebih banyak terminal -sebuah perangkat untuk mengakses Starlink- ke Ukraina.

"Layanan Starlink kini aktif di Ukraina. Lebih banyak terminal sudah di perjalanan," ucap Musk.

Sejauh ini layanan internet di Ukraina cukup terdampak akibat invasi Rusia, terutama di bagian Selatan dan Timur Ukraina, daerah yang paling banyak dihantam oleh operasi militer Rusia.

Bisa dibilang, meski sangat mahal, teknologi satelit internet seperti yang dijajakan oleh Starlink menjadi solusi yang sangat tepat untuk mengatasi masalah komunikasi di Ukraina saat ini. Karena teknologi ini bisa menjangkau daerah terpencil tanpa perlu menarik kabel fiber optik.

Per 15 Januari lalu, SpaceX mengklaim sudah memiliki 1.469 satelit Starlink yang aktif dan 272 satelit lain tengah menunggu masuk ke orbitnya.

No comments:

Post a Comment