NEGARATOTO - Organisasi Pembersihan Lingkungan Sungai Watch mengumpulkan ratusan ton sampah plastik di sejumlah saluran air yang mengarah ke sungai dan juga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ilegal di Pulau Bali. Data dikumpulkan sepanjang Oktober 2020 hingga akhir tahun 2021.
"(Ada) 333.336 kilogram plastik yang dikumpulkan dari saluran air sejak Oktober 2020. 46 Persen merupakan kantong plastik dan sachet plastik, keduanya tidak memiliki nilai daur ulang yang tinggi di Indonesia" kata Gary Bencheghib selaku Founder Sungai Watc dalam keterangan, tertulisnya, Selasa (22/2).
Sebagai solusi, Sungai Watch sedang mengembangkan dan merancang teknologi penghalang sampah sederhana untuk menghentikan aliran polusi plastik dari sungai masuk ke laut. Selama satu tahun bekerja pihaknya telah memasang sebanyak 105 pembatas sampah di saluran air yang mengarah ke sungai di sekitar Pulau Bali.
Tiga jenis penghalang sampah yang dioperasikan dibersihkan secara manual setiap hari oleh tim. Sampah kemudian dikumpulkan dipembatas lalu dipisah terlebih dahulu di lokasi antara sampah plastik dan organik. Hingga akhirnya dibawa ke salah satu dari tiga stasiun pemilahan untuk kemudian diproses lebih lanjut.
Di setiap fasilitas, sampah ditimbang dan tim pemilah bertanggung jawab untuk memilah sampah ke dalam 15 kategori berbeda. Lalu, dikumpulkan dan sampah dicuci, dicacah dan disiapkan untuk didaur ulang.
Sungai Watch akan terus memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sifat sampah dan mengapa sampah itu berakhir di sungai. Tidak lupa bagaimana masyarakat bisa mengelola sampah dan mencegahnya memasuki sungai sejak awal.
Tahun ini, Sungai Watch berencana memperluas operasi mereka di seluruh Bali untuk menutupi dan melindungi sebanyak 372 sungai di Pulau Bali. Mereka juga akan memperluas operasinya di pulau Jawa, mulai dari Banyuwangi hingga ke Jember, Jawa Timur dan Bekasi.
"Jawa adalah pulau terpadat di dunia dan memiliki infrastruktur pengelolaan sampah yang sangat minim. Jawa merupakan lokasi ekspansi logis pertama yang berada di luar Bali," ujarnya.
Sementara, Nola Monica selaku Project Manager Sungai Watch menyayangkan banyaknya sampah yang ditemukan di sungai.
"DPengalaman di lapangan, masyarakat masih ada kebiasaan membuang sampah di sungai. Terus juga ada sumbernya di TPA-TPA ilegal dan sampahnya berakhir di sungai karena lokasinya tidak jauh dari aliran air," ujarnya.
No comments:
Post a Comment