"Kita harus sangat prihatin China mendarat di Bulan dan mengatakan: ini milik kami sekarang dan Anda tetap di luar," ujar Nelson dikutip dari Reuters, Selasa (5/7/2022).
Tak sampai di sana, Nelson menyatakan program luar angkasa China merupakan program militer. Bahkan dia menuding China mencuri ide dan teknologi dari orang lain.
China Membantah
Pihak China sendiri membantah tudingan tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian menyebut bukan kali pertama NASA menuduh sesuatu yang tidak bertanggung jawab terkait China.
"Ini bukan pertama kalinya kepala NASA mengabaikan fakta dan berbicara tidak bertanggung jawab mengenai China," ucap Lijian.
"Pihak AS terus menerus membangun kampanye kotor pada upaya luar angkasa China yang normal dan masuk akal dan China dengan tegas menetang pernyataan tidak bertanggung jawab seperti itu".
Baik AS dan China memang sama-sama mengembangkan program eksplorasi antariksa. Dengan salah satu fokus terpentingnya adalah bisa mendarat di Bulan.
NASA, dengan program Artemis berencana mengirim misi berawak untuk mengorbit Bulan pada 2024. Mereka akan melakukan pendaratan berawak di dekat kutub selatan Bulan tahun 2025 mendatang.
China juga memiliki ambisi yang serupa dan pada 2013 lalu telah melakukan pendaratan tanpa awak. Jelang akhir dekade ini bisa meluncurkan roket yang kuat untuk mengirimkan astronaut ke Bulan.
No comments:
Post a Comment