Sunday, June 5, 2022

Rentetan Rudal Korea Utara dari Lokasi Tak Biasa


Negaratoto - Korea Utara (Korut) terdeteksi meluncurkan rentetan rudal balistik. Rentetan rudal balistik itu terdeteksi dari sejumlah lokasi yang tidak biasa.

Dilansir kantor berita AFP, Minggu (5/6/2022), militer Korea Selatan (Korsel) mendeteksi peluncuran rudal balistik itu sehari setelah Korsel dan Amerika Serikat (AS) melakukan latihan militer bersama yang melibatkan kapal induk.

"Militer kami mendeteksi 8 rudal balistik jarak dekat yang ditembakkan Korea Utara," ucap Kepala Staf Gabungan Seoul.

Rudal itu diluncurkan dari sejumlah lokasi dalam waktu lebih dari 30 menit. Sejumlah lokasi yang terdeteksi yaitu Sunan di Pyongyang, Tongchang-ri di Pyongan Utara, dan Hamhung di Hamgyong Selatan.

Disebutkan bila rudal-rudal itu menempuh jarak 110 km hingga 670 km. Rudal itu meluncur di ketinggian berbeda yang mencapai 90 km.

Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, turut memberikan komentar bila peluncuran rudal itu dilakukan di sejumlah lokasi 'yang tidak biasa'. Dia pun mengecam hal itu.

"Ini benar-benar tidak bisa diterima," ucapnya.

Menurut laporan setempat, 2 rudal ditembak dari masing-masing lokasi. Seorang analisis dari Sejong Institut, Cheong Seong-Jang, menyebut apa yang dilakukan Korut merupakan pesan tajam bagi Seoul dan Washington.

"Hal ini menunjukkan niat Korut yang bisa menetralisasi sistem pertahanan rudal Korea Selatan dan Amerika Serikat dengan beberapa serangan simultan selama keadaan darurat," ucapnya.


Aktivitas Peluncuran Rudal
Pada akhir Mei 2022 lalu, Korea Utara juga dilaporkan melakukan aktivitas peluncuran rudal. Laporan Korea Selatan (Korsel) menyebut Korut baru saja meluncurkan sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) dan dua rudal jarak dekat pada Rabu (25/5) pagi waktu setempat.

Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Rabu (25/5), Kepala Staf Gabungan pada militer Korsel menyebut Korut diduga meluncurkan rudal balistik antarbenua dalam rangkaian uji coba senjata pada Rabu (25/5) pagi, atau sehari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyelesaikan kunjungan di Asia Timur.

"Rudal balistik pertama (diduga ICBM) memiliki jangkauan sekitar 360 kilometer dan mencapai ketinggian sekitar 540 kilometer," sebut Kepala Staf Gabungan pada militer Korsel dalam pernyataannya.

Jika dikonfirmasi, maka itu akan menjadi peluncuran ICBM pertama dalam dua bulan terakhir. Korut yang melanggar moratorium peluncuran jarak jauh tahun 2018, mengklaim telah menguji coba rudal jarak jauh pada Maret lalu sebagai bagian dari pengembangan rudal berkemampuan nuklir yang bisa menjangkau wilayah AS.

Peluncuran rudal ini terjadi saat Korut tengah menghadapi wabah virus Corona (COVID-19) di wilayahnya.

Setelah rapat darurat dewan keamanan nasional, pemerintah Korsel menyebut ada tiga senjata yang ditembakkan Korut, termasuk sebuah rudal diduga ICBM dan dua rudal balistik jarak dekat.

Disebutkan militer Korsel bahwa rudal ICBM itu diluncurkan dari wilayah Pyongyang pada Rabu (25/5) waktu setempat, dan mencapai ketinggian maksimum 540 kilometer dan mencapai jarak 360 kilometer sebelum jatuh ke lautan.

Kepala Staf Gabungan Korsel juga menyebut Korut tampaknya kehilangan rudal kedua saat mengudara sejauh 20 kilometer, sedangkan rudal ketiga berhasil mengudara sejauh 760 kilometer dan mencapai puncak ketinggian 60 kilometer.

Ditambahkan oleh Kepala Staf Gabungan Korsel dalam pernyataannya bahwa militer Korsel dan AS menembakkan dua rudal permukaan-ke-permukaan untuk merespons peluncuran rudal Korut itu, guna menunjukkan kemampuan serang kedua negara yang bersekutu itu.

Kepala Staf Gabungan Korsel menyatakan bahwa sekutu telah terlebih dulu mendeteksi persiapan untuk peluncuran Korut.

Gedung Putih dalam pernyataan terpisah menyebut Biden telah mendapatkan penjelasan soal aktivitas peluncuran rudal terbaru Korut dan akan terus mendapatkan penjelasan secara berkala.

Sementara Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi menyebut peluncuran Korut itu sebagai 'aksi provokasi dan sama sekali tidak diizinkan'. Dia menuduh Korut memaksa untuk mengembangkan persenjataan dengan 'mengabaikan penderitaan rakyat di tengah penyebaran virus Corona di negara itu'.

Peluncuran terbaru Korut ini menjadi peluncuran rudal ke-17 yang dilakukan Korut sepanjang tahun ini. Para pakar menilai uji coba Korut bertujuan memodernisasi pasokan persenjataan dan meningkatkan tekanan pada negara rivalnya untuk mendorong peringanan sanksi dan konsesi lainnya.

No comments:

Post a Comment