Negaratoto - Ayman Al Zawahiri, pemimpin Al Qaeda, tewas karena serangan dua rudal jenis Hellfire atau api neraka dari drone Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan. Rudal ditembakkan dari drone dan menyasar Ayman yang sedang berada di balkon. Seperti apa kemampuan rudal ini?
Pejabat AS memang tidak menyebut secara spesifik rudal apa yang menyerang Al Zawahiri, tapi dari pernyataan mereka, terindikasi variannya adalah R9X yang dijuluki Ninja atau Flying Ginsu. Ginsu sendiri merujuk pada pisau.
Hellfire R9X sudah dipakai AS untuk menewaskan beberapa pemimpin kaum militan di masa silam. Tahun 2015, rudal ini diduga menewaskan Jihadi John di Suriah, kemudian membunuh jenderal Iran, Qassem Soleimani di Baghdad pada awal 2020.
RX9 punya enam bilah pisau yang berotasi dalam kecepatan tinggi, bukan hulu ledak konvensional. Jadi, rudal ini menghabisi target, bukan meledakkannya sehingga meminimalisir kerusakan atau korban lain kecuali si target.
Dibuat oleh Lockheed Martin, berat Hellfire RX9 sekitar 45 kilogram. Selain dari drone, misil ini dapat ditembakkan dari helikopter dan kendaraan Humvee.
Seperti disebutkan, moncongnya terdiri dari semacam bilah-bilah pisau panjang yang tajam dan mematikan, muncul saat mencapai target. Kendaraan seperti mobil bisa dihancurkannya, bahkan tank.
Bagaimana situasi di balik layar? Jadi, operator senjata yang kadang berada di ruang berpendingin udara di Amerika, melihat tayangan video langsung dari sosok yang diincar.
Operator kemudian dapat mengunci target dan mengarahkan laser sehingga saat rudal Hellfire ditembakkan, ia akan mengikuti jalur dari laser hingga menghantam sasarannya.
"Dalam kasus ini, sepertinya mereka sangat berhati-hati dan menemukannya di lokasi di mana mereka bisa hanya menembaknya dan tidak membahayakan orang lain," kata Profesor William Banks, pengamat dari Syracuse University Institute for Security Policy and Law.
Bill Roggio, pengamat dari Foundation for Defence of Democracies menyatakan bahwa serangan ke Zawahiri ini jauh lebih sulit dari sebelumnya lantaran saat ini, pemerintah AS dan militernya sudah tidak ada di Afghanistan.
"Ini adalah serangan pertama melawan Al Qaeda di Afghanistan sejak Amerika pergi dari sana. Hal ini bukan sesuatu yang biasa," kata dia.
Adapun drone yang digunakan dalam serangan ini kemungkinan besar adalah MQ-9 Reaper yang terbang nyaris sunyi. Diketahui MQ-9 Reaper antara lain diterbangkan dari markas US Central Command yang berlokasi di Qatar.
Dikendalikan oleh dua pilot secara remote, MQ-9 Reaper bisa terbang sampai 370 kilometer per jam dan dapat menyerang di lokasi manapun serta memperlihatkan tayangannya.
No comments:
Post a Comment