Breaking

Wednesday, June 22, 2022

Lagi, Warga AS Tewas dalam Pertempuran di Ukraina


Negaratoto - Otoritas Amerika Serikat (AS) melaporkan 1 warganya tewas dalam pertempuran di Ukraina. AS juga memperingatkan warganya terkait risiko melakukan perjalanan ke Ukraina.

Dilansir AFP, Selasa (21/6/2022), Departemen Luar Negeri AS mengatakan Stephen Zabielski (52) meninggal di Ukraina. Dia diketahui memberikan bantuan konsuler kepada keluarganya.

"Kami sekali lagi menegaskan warga AS tidak boleh melakukan perjalanan ke Ukraina karena konflik bersenjata aktif dan warga AS di Ukraina dipisahkan oleh pejabat keamanan pemerintah Rusia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Juru bicara itu meminta warga AS di Ukraina untuk segara meninggalkan Ukraina apabila situasi aman untuk melakukan perjalanan.

"Segera pergi jika situasi aman untuk melakukannya menggunakan opsi transportasi darat komersial atau lainnya yang tersedia secara pribadi," jelasnya.

Zabielski adalah orang Amerika kedua yang tewas dalam pertempuran untuk Ukraina sejak Rusia menyerang pada Februari lalu. Sebelumnya, seorang mantan Marinir berusia 22 tahun, Willy Joseph Cancel, dipastikan sebagai orang Amerika pertama yang tewas dalam pertempuran untuk Ukraina pada akhir April.

Sementara itu, sebuah surat kabar di New York bagian utara, tempat Zabielski tinggal, memuat berita kematian yang mengatakan bahwa dia meninggal pada 15 Mei saat berperang di Desa Dorozhniank, Ukraina.


Zabielski yang biasa dipanggil Steve, bekerja di bidang konstruksi selama 30 tahun dan meninggalkan seorang istri dan lima anak tiri. Hal itu diungkap dalam kabar kematian atau obituari di The Recorder.

"Steve menikmati hidup sepenuhnya. Dia menikmati berburu, memancing, dan mengendarai Harley-nya," katanya.

Berita kematian mengatakan bahwa ia lahir di Amsterdam, New York, dekat ibu kota negara bagian Albany, dan tinggal di daerah itu hingga 2018 sebelum pindah ke Florida.

Kematian itu dikonfirmasi di tengah kekhawatiran AS tentang dua veteran militer AS yang menjadi sukarelawan untuk Ukraina yang ditangkap awal bulan ini di timur negara yang dilanda perang itu.
Alexander Drueke dan Andy Huynh, yang keduanya tinggal di Alabama, muncul dalam video yang ditayangkan oleh media pemerintah Rusia, akan tetapi tidak jelas di mana keduanya ditahan.

Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa Rusia harus memperlakukan sukarelawan secara manusiawi seperti halnya tawanan perang lainnya sesuai dengan Konvensi Jenewa.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dalam sebuah wawancara dengan NBC News yang dirilis pada hari Senin kemarin, menyebut mereka 'tentara keberuntungan' dan mengatakan mereka harus 'bertanggung jawab atas kejahatan yang telah mereka lakukan'.

Peskov juga mengatakan Konvensi Jenewa tidak akan berlaku untuk kedua warga negara AS tersebut.

No comments:

Post a Comment