Breaking

Sunday, April 24, 2022

Kisah Para Pembunuh Nokia


Negaratoto - Nokia adalah brand ponsel yang pernah menjadi yang paling sukses di dunia. Hingga akhirnya datang para pembunuhnya.

Nokia memang sekarang masih tetap eksis dikendalikan HMD Global dan lumayan baik performanya. Namun, bayang-bayang kejayaan masa silam tetap mengikutinya kemanapun. Apalagi generasi tahun 1990-2000-an awal, merasakan betul kedigjayaan Nokia di dunia.

Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Sabtu (23/4/2022) inilah kisah sejarah Nokia yang dibunuh pelan-pelan dalam perang persaingan ponsel:

1. Momen emas Nokia
Dekade 1990 adalah momen Nokia menuju puncak kejayaan menggeser Motorola. Tahun 1998, Nokia memperkenalkan Nokia 8810, ponsel pertama tanpa antena eksternal. Iya, saat itu semua ponsel masih pakai antena lho. Tahun 1999, Nokia 3210 lahir dan terjual 160 juta unit di seluruh dunia, lalu diikuti ponsel Nokia 3310.

Tahun 2000 awal, Nokia tetap tak tergoyahkan. Salah satu inovasi mereka adalah Nokia 7650, ponsel canggih di masa itu dengan kamera built in. Masuk tahun 2003, meluncurlah Nokia 1100 yang kemudian jadi handset terlaris sepanjang masa, terjual 250 juta unit. Dari situlah lahir julukan HP Sejuta Umat.

Banyak juga terobosan keren yang dilakukan Nokia pada masa jayanya. Misalnya, Nokia 9000 Communicator, HP sultan pada masanya dan Nokia 8110 yang disebut Nokia pisang karena bentuknya.

Pada puncak kejayaannya, Nokia menguasai 40% dari seluruh ponsel yang beredar di seluruh dunia. Di Indonesia, merek ini dulu sangat dominan. Nokia menjadi merek asal Finlandia paling masyhur dan membuat ekonomi negara itu makmur.

Saat itu, Nokia seperti tak terbendung lagi. Namun, ancaman datang tanpa diduga.


2. Kehadiran para pembunuh Nokia
Tahun 2007, Apple meluncurkan iPhone generasi pertama. Tahun 2008, sistem Android mulai hadir ke dunia. Blackberry yang sebenarnya sudah hadir sejak tahun 2000, meraih sukses global dengan BlackBerry 8520 Gemini di tahun 2009.

Ketiga hal itu bisa dibilang sebagai para pembunuh Nokia. Tahun 2008, tanda-tanda kurang baik mulai tampak. Profit Nokia turun sampai 30%, sedangkan di sisi lain penjualan iPhone naik 330%. Tahun 2009, Nokia bahkan PHK 1.700 karyawan di seluruh dunia.

Android pun lambat laun membesar, didukung oleh produsen besar seperti Samsung, HTC dan LG. BlackBerry pun berhasil menciptakan basis konsumen yang kuat dengan keunggulan aplikasi pesan BlackBerry Messenger. Semua orang tergila-gila pada BlackBerry saat itu.

Nokia bukannya tidak melawan balik. Mereka melahirkan sejumlah produk untuk melawan persaingan. Salah satu yang paling sukses adalah Nokia 5800 Xpress Music. Namun walau laku 8 juta unit, pengalaman layar sentuhnya tidak memuaskan.

Nokia pun mengganti manajemen. Pada September 2010, mantan eksekutif Microsoft yaitu Stephen Elop masuk menjadi CEO Nokia dengan misi sangat berat yaitu membangkitkan Nokia. Dia mematikan Symbian dan memilih memakai OS Windows Phone di lini smartphone Nokia.

Namun langkahnya dipertanyakan, kenapa tidak memakai OS Android yang makin populer saat itu. Tapi Elop kekeuh, alasannya dia menginginkan integrasi Lumia 920 dengan Windows PC atau Xbox. Jika beralih ke Android, menurut dia Nokia sudah terlambat dengan yang lain. Alhasil, Nokia semakin terpuruk.

Nokia tetap tidak mampu berbuat banyak walau sudah mengadopsi Windows Phone dan berusaha tetap inovatif di deretan ponsel barunya. Puncaknya Nokia akhirnya dibeli Microsoft akhir 2014 lalu dengan harga terhitung murah, di kisaran USD 7 miliar.

Sungguh sebuah akhir yang cukup tragis untuk mantan raja ponsel dunia. Bahkan di bawah Microsoft, Nokia tetap kepayahan. Ujungnya, divisi ponsel dan merek Nokia di Microsoft ditutup.

Sampai akhirnya, HMD Global memegang lisensi Nokia dan kembali menjual ponsel merek itu. Saat ini, performa mereka cukup lumayan. Nokia kini hadir sepenuhnya dengan Android.

Kisah Nokia menjadi pelajaran dalam dunia teknologi. Sehebat apapun perusahaan, teknologi selalu berkembang dan pelaku dituntut untuk cepat beradaptasi. Karena, pemain baru dengan inovasi yang lebih baik, bisa mengalahkan raksasa sekalipun.

No comments:

Post a Comment