Wednesday, April 13, 2022

Dikeroyok Hingga Babak Belur, Tujuan Asli Ade Armando Turun Ke Lokasi Demo 11 April Terungkap

 

Sementara Itu, Sekretaris Pergerakan Indonesia Untuk Semua (PIS), Nong Darol Mahmada, Mengungkapkan Kronologi Pengeroyokan Yang Menimpa Ade Armando Di Momen Demo 11 April.

NEGARATOTO - Dosen Universitas Indonesia (UI) sekaligus pegiat media sosial Ade Armando babak belur usai dikeroyok di aksi unjuk rasa 11 April. Ade bahkan dilaporkan mengalami pendarahan di bagian otak akibat insiden tersebut.

Kekinian, tujuan Ade turun ke lokasi demo mahasiswa tersebut terungkap. Menurut Sekretaris Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Nong Darol Mahmada, Ade ikut datang ke depan Gedung DPR RI untuk membuat konten untuk PIS.

Ade disebut turun ke lokasi demonstrasi sebagai Ketua PIS. Ia juga didampingi dua orang kameramen dan dua orang penulis.

"Salah satu kegiatan gerakan PIS itu adalah membuat konten dan acara aksi tadi itu akan dijadikan sebagai salah satu konten untuk Pergerakan Indonesia untuk Semua," papar Nong dalam konferensi pers.

Awalnya, situasi masih kondusif kala Ade tiba di lokasi unjuk rasa. Beberapa awak media massa sempat mewawancarai Ade di lokasi.

"Pukul 15.35 tim menyepakati untuk menyudahi peliputan. Posisinya saat itu ada di depan pintu gerbang utama DPR," ungkap Nong.

Kemudian pada pukul 15.38, tim mundur dari posisi dan menjauh dari massa. Beberapa menit kemudian, tutur Nong, Ade dihampiri oleh ibu-ibu yang tak dikenal identitasnya dan dimaki-maki.

"Makian ibu-ibu inilah yang merangsang massa untuk bertindak beringas. Mereka semua mengepung Ade Armando dan tim," paparnya.

Ade dan timnya disebut mundur ke dinding pagar DPR RI, namun mereka justru didatangi massa. Kala itu, Ade sempat didorong-dorong. Mereka pun bergeser ke sisi kiri depan Gedung DPR.

"Mereka hendak meninggalkan lokasi karena sudah tidak kondusif," terangnya. "Beberapa saat kemudian dihampiri beberapa orang tidak dikenal, mereka tiba-tiba langsung menyerang. Sebelumnya mereka mengepung Ade dan tim."

Pengeroyokan disebutnya berlangsung selam kurang lebih setengah jam. Polisi kemudian membentuk barikade untuk mengevakuasi Ade ke dalam kompleks parlemen.

Lebih lanjut, Nong memastikan bahwa Ade turun ke lokasi bukan sebagai peserta demo. Ia sendiri menyayangkan aksi pengeroyokan yang menimpa Ade.

"Kami sangat kaget dengan penyerangan terhadap Bang Ade, bukan hanya perlakuan si penyerang yang biadab, tidak berperikemanusiaan, bersikap sangat kejam, mempermalukan Bang Ade sedemikian rupa," paparnya.

No comments:

Post a Comment