Negaratoto - Penyedia indeks saham terkemuka dunia, Standard & Poor's (S&P) Global Ratings menurunkan rating utang Rusia dari 'CCC' menjadi 'CC'. Artinya, Rusia semakin rentan mengalami gagal bayar utangnya.
Penurunan ini karena Rusia melaporkan kesulitan memenuhi pembayaran utang Eurobond 2023 dan 2043 dengan denominasi (nilai nominal) dolar Amerika Serikat (AS).
Kesengsaraan Rusia dalam pembayaran utang ini berasal dari sanksi internasional atas invasinya ke Ukraina beberapa waktu lalu. Sanksi itu ternyata telah mengurangi cadangan devisa negara yang tersedia dan membatasi aksesnya ke sistem keuangan global.
"Meskipun pernyataan publik oleh Kementerian Keuangan Rusia menunjukkan kepada kami bahwa pemerintah saat ini masih berusaha untuk mentransfer pembayaran kepada pemegang obligasi, kami berpikir bahwa pembayaran utang Eurobond Rusia yang jatuh tempo dalam beberapa minggu kedepan mungkin menghadapi kesulitan teknis yang sama," kata S&P, dikutip dari Reuters, Jumat (18/3/2022).
Lembaga pemeringkat sejenis, yaitu Fitch dan Moody's juga khawatir tentang kemampuan Rusia dalam membayar utang-utangnya.
Finch mengatakan peringkat Rusia bisa turun lagi menjadi 'default terbatas' apabila pembayarannya tidak dilakukan dalam dolar AS dan melebihi tenggat waktu yang ditentukan dalam persyaratan aslinya yaitu dalam 30 hari.
Selain terlilit utang, Rusia juga mendapatkan tenggat waktu pembebasan sanksi kepada warga AS yang bisa menerima pembayaran utang dan ekuitas Rusia yang berakhir pada 25 Mei 2022.
Setelah tenggat waktu pembebasan sanksi dan akhir tahun, Rusia akan membayar hampir US$ 2 miliar atau Rp 28,6 triliun untuk obligasi negara eksternalnya.
Beberapa kreditur mengatakan pada Kamis (17/3) telah menerima pembayaran dari Rusia dalam dolar AS yang telah jatuh tempo pada minggu ini. Kreditur lain mengatakan mereka belum menerima dan tetap optimis menunggu.
No comments:
Post a Comment