Negaratoto - Untuk merasakan pengalaman main game yang tanpa nge-lag dengan kualitas gambar memanjakan mata, tentunya tak hanya koneksinya yang ngebut tetapi juga latensi yang rendah.
Beberapa game berat yang kompetitif, seperti Mobile Legends, Free Fire, Dota 2, PUBG, Fortnite, Call of Duty, ataupun Point Blank harus didukung dengan latensi seminimal mungkin.
Direktur Enciety Business Consult, Don Rozano menjelaskan download dan upload speed bukan satu-satunya ukuran. Ukuran lain yang lazim digunakan adalah latensi.
Perlu diketahui, latensi adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan suatu data sampai ke tujuan, yang diukur dalam satuan mili detik atau milisecond (ms). Angka latensi ideal tentunya sedekat mungkin menuju nol, lebih kecil angkanya, maka itu lebih baik.
Bagi para game-enthusiast dan para atlet eSport, latensi ini sangat diperlukan guna mendukung skenario gaming kompetitif mereka. Tidak hanya dalam skenario gaming, latensi ini juga berpengaruh dalam pengalaman pelanggan menggunakan aplikasi interaktif lainnya, contohnya video conference seperti Zoom, Cloudx, Google Meet dan sebagainya.
Baru-baru ini Enciety Business Consult mengeluarkan riset pendalaman terkait Quality of Service (QoS) provider fixed broadband melalui Direct Observation di 8 kota di Indonesia, yakni Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
Salah satu hasil risetnya ditemukan bahwa tiga provider menempati peringkat latensi terbaik. Yaitu IndiHome dengan latensi 2,0 ms, MNC Play, dan MyRepublic. Urutan berikutnya ditempati Biznet (3,0 ms), Oxygen (3,0 ms), Iconnet (4,0 ms), XL Home (4,0 ms), First Media (13,0 ms), dan CBN (15,0 ms).
Selain latensi, Enciety juga melakukan validasi dengan membandingkan realisasi performa download speed yang dirasakan pelanggan dengan kecepatan download yang dijanjikan provider (%-throughput performance). Direct observation dilakukan pada 9 provider, yakni IndiHome, Biznet, CBN, First Media, Iconnet, MNC Play, MyRepublic, Oxygen, dan XL Home.
Hasilnya, ditemukan 5 (lima) provider dengan rata-rata throughput performance paling baik yakni IndiHome (102%), diikuti MyRepublic (96%), CBN (84%), Oxygen (82%), dan Firstmedia (80%). Biznet menempati urutan terakhir dari dalam rata-rata throughput performance yakni 33%.
Sedangkan di Jakarta, berdasarkan direct observation yang dirilis Enciety awal Februari 2022 lalu, dari segi kecepatan download, Paket 85 Mbps Biznet, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download sebesar 30,2 Mbps dengan throughput 36%.
Diikuti paket 50 Mbps MyRepublic pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 44,2 Mbps dengan throughput 88%. Sedangkan untuk IndiHome, dominan pelanggan masih berlangganan paket 20 Mbps ke bawah, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download 20,6 Mbps dengan throughput 103%.
"Sudah saatnya pelanggan lebih peka dan peduli atas pilihan paket internet yang sesuai dengan pilihannya. Jangan sampai, pengalaman menggunakan internet tidak sesuai dengan penawaran yang dijanjikan oleh provider," jelas Don.
No comments:
Post a Comment