Breaking

Saturday, February 26, 2022

Rusia Setop Pasok Gas, Eropa Bisa Terancam Krisis Energi?

Negaratoto - Harga gas Eropa melonjak gara-gara Rusia meluncurkan operasi militer di Ukraina, setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan serangan ke beberapa kota dengan misil dan menurunkan pasukan ke negara tersebut.

Menyadur Euro News, Sabtu (26/2/2022), Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi pada perusahaan yang bertanggung jawab membangun pipa gas Nord Stream 2 Rusia.

Sanksi tersebut menambah tekanan pada proyek Laut Baltik yang dirancang untuk menggandakan kapasitas aliran gas dari Rusia ke Jerman. Nord Stream 2 belum mulai beroperasi sambil menunggu sertifikasi dari Jerman dan Uni Eropa. Minggu ini, Jerman menghentikan pipa senilai US$ 11 miliar merespons tindakan Rusia terhadap Ukraina.

Dari Mana Lagi Eropa Bisa Dapat Pasokan?
Eropa setidaknya mengimpor 40% kebutuhan gasnya dari Rusia. Sebagian besar datang melalui pipa termasuk Yamal-Eropa yang melintasi Belarus dan Polandia ke Jerman, dan Nord Stream 1 yang langsung menuju Jerman dan melalui Ukraina.

Pasar gas Eropa dihubungkan oleh jaringan pipa. Sebagian besar negara telah mengurangi ketergantungan pada gas Rusia selama bertahun-tahun dan ada juga lebih banyak rute pasokan yang melewati Ukraina. Pada tahun lalu Ukraina merupakan koridor transit sebagian besar untuk gas yang masuk ke Slovakia, dilanjutkan ke Austria dan Italia.



Sekarang Rusia telah menginvasi Ukraina. Hal ini dapat berdampak pada aliran gas melalui pipa seperti Yamal-Eropa, Nord Stream 1 dan TurkStream. Tetapi meskipun sanksi telah dijatuhkan terhadap Nord Stream 2, Komisi Eropa mengatakan pasokan gas Eropa saat ini tidak akan terpengaruh karena pipa ini belum beroperasi.

Kata analis di Institut Oxford untuk Studi Energi, kemungkinan lain bahwa Rusia menangguhkan penjualan gas ke Eropa sebagai pembalasan atas sanksi, atau konflik militer menyebabkan kerusakan pada salah satu pipa yang melintasi Ukraina membawa gas ke Eropa.

Beberapa negara memiliki pilihan lain. Misalnya, Jerman, konsumen terbesar gas Rusia juga dapat mengimpor dari Norwegia, Belanda, Inggris, dan Denmark melalui jaringan pipa. Tetapi Norwegia sebagai pemasok terbesar kedua di Eropa mengirimkan gas alam dengan kapasitas maksimum dan Perdana Menteri Norwegia, mengatakan tidak dapat menggantikan pasokan yang hilang dari Rusia.

Eropa Selatan dapat menerima gas Azeri melalui Pipa Trans Adriatik ke Italia dan Pipa Gas Alam Trans-Anatolia (TANAP) melalui Turki. Negara-negara tetangga dapat mentransfer gas melalui interkonektor, tetapi negara-negara tersebut mungkin tidak mau berpisah dengan gas yang mungkin mereka butuhkan dan importir harus membayar harga yang tinggi.

Analis Barclays, mengatakan sepenuhnya mengganti 150-190 miliar meter kubik (bcm) per tahun gas Rusia ke Uni Eropa tidak dapat dicapai dalam jangka pendek. Mereka menambahkan bahwa pengiriman gas musim dingin Rusia ke Uni Eropa akan menjadi sekitar 48 miliar meter kubik (bcm) dengan laju operasi saat ini, turun 30% secara tahun-ke-tahun.

Menurut draf dokumen yang dilihat Reuters pekan lalu, Uni Eropa ingin mewajibkan negara-negara untuk mengisi penyimpanan gas alam menjelang setiap musim dingin, untuk membantu meningkatkan stok dan mengatasi gangguan pasokan. Dalam sebuah surat kepada konferensi energi di Doha, Rusia mengatakan akan terus mengirimkan pasokan gas alam tanpa gangguan ke pasar dunia.

"Kami tidak berpikir bahwa Rusia kemungkinan akan menutup pasokan gas ke Eropa. Rusia mengirimkan gas ke Eropa melalui krisis Krimea pada 2014/15 setelah pengenaan sanksi tertentu sebagai tanggapan, dan pada puncak perang dingin," kata Analis Barclays.

Impor gas alam cair (LNG) ke Eropa barat laut, terutama dari Amerika Serikat (AS) mencapai rekor tertinggi sekitar 11 bcm pada Januari. Tetapi terminal LNG Eropa memiliki kapasitas terbatas yang tersedia untuk menyerap pasokan tambahan jika gas dari Rusia terganggu.

Qatar, salah satu produsen LNG top dunia, mengatakan pada hari Selasa bahwa baik Qatar maupun negara lain tidak memiliki kapasitas untuk mengganti pasokan gas Rusia ke Eropa dengan LNG, karena sebagian besar volume terikat pada kontrak jangka panjang dan memiliki klausul tujuan yang jelas.

Apa Saja Opsi Non-gas?
Beberapa negara memiliki pilihan untuk mengisi kesenjangan dengan impor listrik melalui interkonektor dari tetangga, atau meningkatkan pembangkit listrik dari nuklir, energi terbarukan, tenaga air atau batu bara. Tetapi ketersediaan nuklir menurun di Jerman, Inggris, Belgia, dan Prancis karena pembangkit yang menua, dekomisioning, penghentian bertahap, dan sering padam.

Di bawah tekanan untuk memenuhi target iklim, beberapa negara Uni Eropa telah menutup pembangkit listrik tenaga batu bara lama atau tidak membangun yang baru. Beberapa negara memiliki opsi untuk mengisi kesenjangan dengan nuklir, energi terbarukan, tenaga air atau batu bara.

Beberapa negara mempertahankan pembangkit listrik tenaga batu bara untuk pasokan cadangan. Eropa telah beralih ke batu bara dari gas sejak pertengahan tahun lalu karena harga gas yang tinggi.

Dalam krisis masa lalu, negara-negara telah memperkenalkan langkah-langkah untuk mengurangi produksi industri pada waktu-waktu tertentu, membayar generator cadangan untuk menyalakan pasokan, memerintahkan rumah tangga untuk mengurangi penggunaan energi, atau memberlakukan pemadaman listrik sementara.

Apakah pasokan gas ke Eropa pernah terganggu sebelumnya?
Selama 15 tahun terakhir telah terlihat beberapa perselisihan antara Rusia dan Ukraina atas gas, sebagian besar berkaitan dengan harga yang harus dibayar.

Pada tahun 2006, Gazprom memutuskan pasokan ke Ukraina selama satu hari. Pada musim dingin 2008-2009, gangguan terhadap pasokan Rusia melanda seluruh Eropa.

Pada tahun 2014, Rusia memutuskan pasokan ke Kyiv setelah mencaplok Krimea. Ukraina berhenti membeli gas Rusia pada November 2015.

Untungnya, Ukraina telah mengurangi ketergantungan pada impor gas langsung dari Rusia melalui mekanisme aliran balik, yang memungkinkannya untuk mengimpor dari negara-negara UE.

No comments:

Post a Comment