Negaratoto - Rektor UNM Prof Husain Syam angkat bicara setelah polisi menemukan brankas narkoba ditanam di sebuah ruangan di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM). Dia mendorong kepolisian mengungkap jaringan narkoba di lingkungan kampus yang dipimpinnya itu.
Husain yakin polisi akan terus melakukan penyelidikan. Dia berharap jaringan narkoba itu dapat segera terbongkar.
"Kalau ada barang ditemukan lalu tidak ada pelakunya akan muncul spekulasi dan pertanyaan di masyarakat. Bagaimana bisa barang (narkoba) ditemukan, tetapi tidak ada pelaku dan jaringannya," ujarnya kepada wartawan, Minggu (11/6).
Dia berharap bisa bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap kasus penemuan brankas narkoba itu. Jika ada civitas akademi UNM terlibat dalam peredaran barang haram, maka pihaknya tidak akan menolerir dan memberikan sanksi berat.
"Kami memberikan tindakan tegas berupa sanksi pemecatan. Selain itu, kita juga minta polisi untuk memproses pidananya tanpa pandang bulu," tegasnya.
Dia menegaskan, temuan brankas narkoba di salah satu ruangan di FBS sudah mencoreng nama universitas. "Kita mendukung dan mendorong kepolisian dapat mengungkapkan para oknum yang terlibat," ucapnya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM Prof Andi Muhammad Idkhan menambahkan, lima orang sudah ditangkap polisi terkait penemuan brankas narkoba di FBS bukan berstatus mahasiswa. Semuanya alumni.
"Kita belum tahu jelas lima ini alumni dari fakultas ini (FBS) atau bukan. Yang pasti lima orang diamankan itu adalah alumni, bukan mahasiswa," kata dia.
Idkhan mengaku sampai saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari kepolisian apakah ada mahasiswa yang terlibat dalam jaringan narkoba. Jika ada mahasiswa UNM terlibat, maka akan mendapatkan sanksi terberat.
"Jika ada mahasiswa, maka pihak kampus akan memberikan dan melakukan pemecatan," ucapnya.
Idkhan menambahkan pihaknya juga sudah memanggil seluruh Wakil Dekan III masing-masing fakultas untuk mengantisipasi adanya kejadian serupa. Idkhan mengaku rektorat tak ingin lagi kecolongan dengan peredaran narkoba di lingkungan kampus.
"Kita melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Wakil Dekan III UNM. Kami melakukan penyisiran secara tertutup karena ditakutkan ada hal-hal yang mengganggu penyidikan kami," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel, Komisaris Besar Komang Suartana membenarkan ada lima orang diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan terkait bungker narkoba. Komang enggan mengungkapkan identitas lima orang diamankan.
"Untuk sementara diamankan ada lima orang. Pengembangan kasus narkoba yang di bandara," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (10/6).
Selain itu, Komang juga tak mengungkapkan apakah kelima orang tersebut ditangkap di kampus. Namun, Jumat (9/6) malam, tim dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel melakukan giat penyegelan salah satu ruang gedung di UNM Parangtambung.
"Saya belum dapat informasi soal itu (giat Ditres Narkoba Polda Sulsel di UNM Parangtambung). Ini masih saya coba cek ke Pak Dir (Dires Narkoba), tapi belum diangkat," bebernya.
Komang juga meluruskan terkait bungker narkoba, ia menyebut itu hanya perbedaan diksi. Komang menjelaskan bungker yang dimaksud Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel sebelumnya adalah sebuah safety box yang ditanam di salah satu kamar dalam gedung.
"Itu kan bukan bungker, itu hanya konotasi saja. Itu kan ditanam dengan menggunakan safety box, di atas ada barang di dalam kamar," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment