Negaratoto - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat penambahan kasus diduga penyakit ginjal akut terhadap anak. Belasan orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Diketahui pada data sebelumnya, penyakit tersebut terdata berjumlah 25 kasus dengan 15 kematian. Data itu merupakan akumulasi periode Agustus hingga 21 Oktober 2022.
Saat ini, data penyakit yang diduga gagal ginjal akut terhadap anak bertambah sebanyak 16 kasus dan satu di antaranya meninggal dunia.
"Beberapa hari lalu (naik menjadi) 33, 35 (kasus) dan sekarang jadi 41 kasus. Meninggal jadi 16 kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar, Nina Susana Dewi, Rabu (26/10).
Pencarian penyebab masih terus berjalan dan menjadi salah satu prioritas, sembari mengukuti perkembangan penelitian dari pemerintah pusat. Pihaknya mengimbau masyarakat turut waspada.
"Kami mengikuti informasinya. Kemarin ada penelitian bahwa zat EG dan DG yang ada dalam obat cair bukan satu-satunya penyebab, ada lainnya," ungkapnya.
Langkah lain yang dilakukan adalah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) khusus yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk kasus penyakit ini.
Selain itu, upaya sidak masih terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten kota bekerjasama dengan instansi terkait.
Di sisi lain, Polda Jabar turut menyoroti permasalahan ini. Mereka mengingatkan pada pelaku usaha apotek untuk tidak menjual atau mengedarkan obat sirup yang sudah ditentukan pemerintah dan BPOM.
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan ada pengawasan khusus yang dilakukan jajaran mengenai peredaran obat.
"Terancam pidana karena menjual obat dan barang berbahaya," kata Ibrahim.
No comments:
Post a Comment