Sunday, July 24, 2022

Ukraina Sebut Putin 'Meludah' ke Muka Erdogan dan Sekjen PBB


Negaratoto  - Kesepakatan yang terjalin antara Rusia dan Ukraina terkait pembukaan jalur ekspor di Laut Hitam terancam kandas.

Pasalnya, tak lama setelah perjanjian itu 'diikat' di Istanbul, Turki, Rusia melancarkan serangan ke Pelabuhan Odesa di Ukraina. Pelabuhan tersebut menjadi titik penting ekspor komoditas Ukraina seperti biji-bijian dan gandum.

Hal itu pun menyulut murka Ukraina. Mereka merasa Rusia telah mempermainkan perjanjian tersebut.

Adapun, sesaat setelah serangan Kedutaan Ukraina di Ankara langsung mengunggah pernyataan terkait hal tersebut.

Berikut pernyataan lengkap Kedutaan Ukraina di Istanbul, seperti dikutip oleh The Guardian, Sabtu (23/7/2022).


"Butuh waktu kurang dari 24 jam bagi Federasi Rusia untuk meluncurkan serangan rudal ke pelabuhan Odesa untuk mempertanyakan perjanjian dan janji yang dibuat untuk PBB dan Turki dalam dokumen yang ditandatangani di Istanbul kemarin.

Rudal Rusia yang ditembakkan ke Odesa pada dasarnya seperti ludah Vladimir Putin yang dilemparkan ke wajah Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan Presiden Turki Recep Erdoğan, yang melakukan upaya besar untuk mencapai kesepakatan yang disyukuri Ukraina.

Ukraina menekankan perlunya implementasi perjanjian yang ketat tentang pembaruan ekspor aman produk pertanian Ukraina dari tiga pelabuhan (Odesa, Chornomorsk, dan Yuzhnoye) di seberang Laut Hitam.

Kami menyerukan PBB dan Turki untuk memastikan bahwa Rusia memenuhi kewajibannya dalam kerangka operasi yang aman dari koridor gandum.

Rusia akan bertanggung jawab penuh atas pendalaman krisis pangan global jika kesepakatan yang dicapai tidak terpenuhi."

No comments:

Post a Comment