Negaratoto - Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menegaskan pasukannya yang tengah melakukan operasi militer khusus di Ukraina selalu menghindari untuk mengenai fasilitas sipil dan tetap fokus sepenuhnya pada target-target militer juga lokasi pelatihan para tentara bayaran.
Penegasan ini disampaikan setelah Ukraina melaporkan serangan rudal Rusia menghantam gedung apartemen sembilan lantai dan pusat rekreasi di wilayah Odesa. Sedikitnya 21 orang termasuk anak-anak tewas akibat serangan rudal itu, dengan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.
"Saya ingin mengingatkan Anda sekali lagi bahwa Presiden dan panglima tertinggi Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa tentara Rusia selama operasi militer khusus tidak menyerang target sipil atau infrastruktur sipil," tegas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, Sabtu (2/7/2022).
"Tentara melancarkan serangan-serangan terhadap gudang-gudang militer, fasilitas industri di mana peralatan militer menjalani perawatan dan perbaikan, depot amunisi dan lokasi-lokasi di mana para tentara bayaran dan elemen nasional ditempatkan dan dilatih," jelas Peskov.
Lebih lanjut, Peskov menyarankan media untuk menghubungi Kementerian Pertahanan Rusia soal informasi lebih detail.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, menyebut serangan rudal Rusia mengenai gedung apartemen sembilan lantai yang ditinggali oleh warga sipil.
"Tiga rudal mengenai sebuah gedung apartemen sembilan lantai, di mana tidak ada seorangpun yang menyembunyikan senjata apapun, peralatan militer apapun. Orang-orang biasa, warga sipil, tinggal di sana," klaim Zelensky.
Zelensky menuduh Rusia terlibat dalam 'teror' negara terkait rentetan serangan rudal di kota pelabuhan Odesa itu. Dia menyebut serangan Rusia yang mengenai apartemen dan pusat rekreasi itu disengaja.
"Saya tekankan: Ini merupakan tindakan teror Rusia yang disengaja dan memiliki tujuan tertentu -- dan bukan semacam kesalahan atau serangan rudal yang tidak disengaja," tegas Zelensky dalam pernyataannya.
Sebelumnya, Rusia juga berdalih soal serangan rudal yang menghancurkan sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina bagian tengah, hingga menewaskan sedikitnya 18-19 warga sipil.
Kementerian Pertahanan Rusia berdalih mengklaim serangan rudal itu ditargetkan terhadap sebuah gudang senjata yang menyimpan pasokan senjata dari Barat, yang terletak di sebelah pusat perbelanjaan dan ledakan amunisi akibat serangan itu telah memicu kebakaran pada pusat perbelanjaan.
No comments:
Post a Comment