Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Meminta Agar PT INKA Bergerak Cepat Membangun Bus Listrik Tersebut. Budi Karya Bahkan Meninjau Langsung Proses Pembangunannya Di Madiun, Jawa Timur.
NEGARATOTO - Bus Listrik Merah Putih (BLMP) akan dijajal untuk pertama kalinya oleh para Delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali pada bulan November mendatang. Sebagai informasi, BLMP merupakan bus listrik karya anak bangsa hasil penugasan Kemenristekdikti kepada konsorsium Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar PT INKA bergerak cepat membangun bus listrik tersebut. Budi Karya bahkan meninjau langsung proses pembangunannya di Madiun, Jawa Timur.
"Hari ini saya ke Madiiun untuk memastikan bahwa progres dari pembangunan bus untuk di Bali itu tepat waktu," jelas Budi Karya, Minggu (17/7). "Saya minta ke Dirut INKA secara khusus untuk mempercepat proses pembangunan dari bus-bus ini."
Meski tidak mau pengerjaannya molor, Budi Karya mengingatkan bahwa bus listrik tersebut tetap harus memperhatikan aspek keamanan. Sehingga pengerjaannya tak bisa dilakukan asal-asalnya hanya demi mengejar deadline.
"Hal itu karena selain digunakan untuk delegasi G20, bus itu juga melaju di jalan raya yang memiliki risiko kecelakaan," terangnya.
Sebagai informasi, PT INKA kini tengah menggarap 53 unit bus listrik. 30 unit di antaranya akan digunakan dalam agenda KTT G20 Bali, sedangkan sisanya dipakai untuk kerjasama dengan Perum Damri.
Menurut pihak Kemenhub, spesifikasi bus listrik tersebut menggunakan komponen yang berasal dari sejumlah PTN sehingga tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dapat meningkat menjadi lebih dari 70 persen. Adapun beberapa PTN yang terlibat dalam pengerjaan bus listrik tersebut antara lain ITS Surabaya, UGM Yogyakarta, Universitas Airlangga Surabaya, hingga ISI Denpasar.
Bus listrik tersebut memiliki daya tempuh mencapai 160 kilometer. Selain itu, proses charging bus listrik hingga kembali siap beroperasi hanya butuh waktu 2,5 jam.
"Ini akan membuka ruang kerja baru bagi produk dalam negeri dan juga kesempatan bagi para akademisi di perguruan tinggi untuk melakukan riset dan inovasi," jelas Budi Karya dalam siaran pers, Senin (18/7).
No comments:
Post a Comment