Negaratoto - Petugas penyelamat melanjutkan upaya pencarian korban selamat setelah terjadi salju longsor yang dipicu runtuhnya gletser terbesar di Pegunungan Alpen yang ada di wilayah Italia. Sedikitnya 6 orang tewas dan delapan orang lainnya mengalami luka-luka dalam bencana itu.
Seperti dilansir AFP, Senin (4/7/2022), otoritas setempat mengaku tidak mengetahui 'jumlah total pendaki' yang menjadi korban runtuhnya gletser di Marmolada, gunung tertinggi di Dolomites, Italia, pada Minggu (3/7) waktu setempat.
Bencana itu melanda sehari setelah rekor suhu tertinggi 10 derajat Celsius tercatat di puncak gletser.
"Longsoran salju, es dan bebatuan menghantam jalur akses pada saat ada sejumlah pendaki dengan tali, beberapa tersapu longsor," tutur juru bicara dinas urusan darurat setempat, Michela Canova, kepada AFP.
Enam orang dikonfirmasi tewas dan delapan orang lainnya mengalami luka-luka. "Jumlah total pendaki yang terlibat (bencana) belum diketahui," sebut Canova.
Dua korban luka di antaranya telah dilarikan ke rumah sakit di Belluno, sementara satu korban luka yang kondisinya lebih serius dibawa ke rumah sakit di Treviso dan lima korban luka lainnya dibawa ke rumah sakit di Trento.
Canova tidak menyebut lebih lanjut asal kewarganegaraan para korban, namun media lokal Italia melaporkan ada sejumlah warga negara asing di antara korban.
Korps penyelamat Alpen telah mengaktifkan nomor bebas pulsa bagi orang-orang untuk melaporkan teman atau kerabat yang belum kembali dari pendakian ke gletser itu. Beberapa helikopter dikerahkan dalam operasi penyelamatan awal, namun pencarian korban selamat ditangguhkan pada malam hari.
Upaya pencarian korban selamat akan dilanjutkan pada Senin (4/7) pagi waktu setempat. Para petugas penyelamat di dekat wilayah Veneto, Italia bagian timur laut, menyatakan telah mengerahkan semua tim Alpen mereka, termasuk anjing pelacak.
Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi menyampaikan 'belasungkawa sangat tulus' kepada para korban dan keluarganya dalam pernyataan via Twitter.
Seorang profesor sains pada Universitas Roma Tre, Massimo Frezzotti, menuturkan kepada AFP bahwa runtuhnya gletser disebabkan oleh cuaca hangat yang tidak biasanya terkait pemanasan global, dengan presipitasi menurun 40-50 persen selama musim dingin yang kering.
"Kondisi gletser saat ini sesuai dengan pertengahan Agustus, bukan awal Juli," sebutnya.
No comments:
Post a Comment