Negaratoto - Hong Kong kehilangan restoran apung terbesarnya untuk selamanya. Restoran legendaris itu kini sudah tak ada.
Sekitar belasan kapal tiba untuk menarik Restoran Jumbo di Aberdeen Typhoon Shelter Hong Kong. Penduduk setempat berkumpul di tepi pantai untuk mengucapkan perpisahan pada restoran tersebut.
Memiliki panjang sekitar 72 meter, restoran apung tiga lantai yang kolosal ini terkenal dengan papan neon hijau dan merah raksasa yang bertuliskan 'foon ying gwong Iam' yang artinya Selamat Datang dalam bahasa China. Di masa kejayaannya, Jumbo menjadi restoran terapung terbesar di dunia.
Aberdeen Restaurant Enterprises Limited yang selama ini mengoperasikan Jumbo Kingdom mengucapkan salam perpisahannya.
"Ikon unik bagi penduduk dan turis, Jumbo Floating Restaurant telah berdiri dengan bangga di Distrik Selatan Pulau Hong Kong selama 46 tahun terakhir. Sepanjang perjalanan ini, merupakan kehormatan bsar bagi kami untuk berbagi kenangan indah bersama dengan penduduk lokal dan pengunjung asing," tambahnya.
Pada masa keemasannya, kapal ini menjadi lokasi banyak film lokal dan internasional, termasuk Enter The Dragon, Spider-Man: The Dragon's Challenge dan komedi Stephen Chow 'God of Cookery'.
Namun, masa keemasannya tak berlangsung lama. Populasi nelayan di Pelabuhan Aberdeen berkurang, sehingga Kerajaan Jumbo menjadi kurang populer di kalangan penduduk lokal dan turis.
Perusahaan mengungkapkan bahwa restoran Jumbo sudah mengalami defisit pada tahun 2013. Ditambah lagi dengan pandemi COVID-19 dan lockdown yang membuat restoran ini semakin terpukul.
Pada Maret 2020, pemilik restoran sudah mengatakan bahwa mereka telah rugi lebih dari HKD100 atau Rp 188,9 juta. Diumumkan pula bahwa restoran akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Beberapa proposal sudah diajukan untuk menyelamatkan ikon bersejarah tersebut. Akan tetapi, biaya perawatannya yang tinggi menghalangi calon investor.
Pemerintah Hong Kong pun tampak tak ingin terlibat. Dewan Penasihat Purbakala memutuskan bahwa kapal bukan bagian dari Ordonasi Barang Antik dan Monumen. Ini berarti, Jumbo tak memenuhi syarat dalam perlindungan kota.
Sehingga, kapal utama Jumbo akhirnya dipindahkan ke galangan kapal yang dirahasiakan jauh sebelum operasinya berakhir pada Juni ini. Sementara, perahu yang lebih kecil dan tua serta perahu dapur masih terparkir di pelabuhan. Belum ada konfirmasi tentang masa depan dari kapal-kapal ini.
Apapun yang terjadi nantinya, Hong Kong kini telah kehilangan salah satu permata terbesar dan paling bersinar.
No comments:
Post a Comment