Thursday, June 9, 2022

Rusia Diduga Curi Gandum Ukraina Buat Diekspor, Beneran Nih?


Negaratoto - Rusia disinyalir mengirimkan gandum dari Ukraina ke luar negeri. Dugaan ini mencuat ketika pejabat Ukraina menuduh Rusia mencuri 600.000 ton biji-bijian dan mengekspor sebagian darinya.

Pasokan gandum Ukraina menjadi kebutuhan yang mendesak di dunia. Pasalnya, jutaan ton gandum diekspor setiap tahun ke Afrika dan Timur Tengah. Namun, kini hal itu tidak bisa dilakukan karena angkatan laut Rusia memblokade pelabuhan Laut Hitam Ukraina.

Rusia mengatakan Ukraina harus menghapus ranjau di lepas pantai Laut Hitam lebih dulu agar jalur ekspor biji-bijian dapat beroperasi.

Dilaporkan New York Times, Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia mencoba menjual gandum Ukraina yang dicuri ke negara-negara yang dilanda kekeringan di Afrika.

Pada pertengahan Mei, AS mengirimkan peringatan ke 14 negara, sebagian besar di Afrika, bahwa kapal kargo Rusia meninggalkan pelabuhan dekat Ukraina dengan membawa gandum.

Mengutip BBC, Kamis (9/6/2022), Yevgeny Balitsky, yang bertanggung jawab atas wilayah yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, mengatakan gandum sudah dikirim dari wilayah itu dengan kereta barang menuju Krimea menuju Timur Tengah. Dia mengatakan bahwa kontrak utama sedang diselesaikan dengan Turki.

Juru bicara Rusia di Krimea, Oleg Kryuchkov, mengatakan 11 kontainer gandum telah tiba di Krimea dari Melitopol, sebuah kota di Zaporizhzhia.


Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov membantah Rusia menghalangi ekspor gandum Ukraina dengan mengatakan bahwa tanggung jawab ada pada Ukraina untuk menambang perairan Odesa dan pelabuhan lainnya.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan pihaknya tidak dapat menambang di pantai karena Rusia akan menggunakan jalur ekspor gandum untuk menyerang Ukraina selatan.

Turki sedang mencoba untuk menengahi kesepakatan untuk menciptakan koridor maritim yang aman.

Pekan lalu Duta Besar Ukraina untuk Turki, Vasyl Bodnar, mengatakan Rusia mengirimkan gandum curian dari Krimea, dan Turki termasuk di antara tujuannya.

"Kami telah mengajukan permohonan kami kepada Turki untuk membantu kami," katanya seperti dikutip Reuters.

Ketua Asosiasi Gandum Ukraina Mykola Gorbachov telah memperingatkan jika ekspor tidak dapat dilanjutkan dari pelabuhan Ukraina pada panen berikutnya yakni mulai akhir Juli, maka akan memberikan dampak besar.

Dia mengatakan ekspor gandum Ukraina akan dibatasi maksimal 20 juta ton tahun depan melalui jalan darat, sungai, dan kereta api, sedangkan tahun lalu berhasil mengekspor 44,7 juta ton.

Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu kenaikan harga besar-besaran di seluruh dunia untuk biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk. Sebagian dari itu adalah akibat sanksi Barat terhadap Rusia.

Rusia dan Ukraina bersama-sama menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global, kontribusi Ukraina bahkan hampir 10%. Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 2019 Ukraina menyumbang 16% dari pasokan jagung dunia dan 42% dari minyak bunga matahari.

Blokade Ukraina saat ini dan penimbunan gandum oleh beberapa negara berkontribusi terhadap kekurangan di negara-negara yang sudah dilanda kerawanan pangan.

No comments:

Post a Comment