Breaking

Sunday, June 19, 2022

Pengakuan Keluarga Soal Bobotoh Yang Tewas Di Stadion GBLA: Ada Luka Bekas Terinjak

 

Pihak Kepolisian Menduga Meninggalnya Kedua Bobotoh Alias Suporter Persib Bandung Tersebut Terkait Dengan Kondisi Berdesakan Di Pintu Karcis Stadion GBLA, Bandung.

NEGARATOTO - Dua orang bobotoh alias suporter Persib Bandung dilaporkan meninggal dunia kala pertandingan Laga Piala Presiden 2022 di Stadion GBLA, Bandung, pada Jumat (17/6) malam. Kala itu, Persib Bandung tengah berlaga melawan Persebaya Surabaya.

Akun Instagram Viking Persib Club alias VPC telah membagikan kabar duka tersebut. Dua orang bobotoh yang meninggal dunia tersebut bernama Sopiana Yusup dan Ahmad Solihin

"Bagi keluarga korban tetap kuat meski tidak ada resep khusus sesiap apapun menghadapi kehilangan, apalagi karena menonton sepakbola," tulis akun VPC, Sabtu (18/6). "Duka mendalam bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan. Selamat jalan kawan, semoga Husnul Khotimah."

Pihak kepolisian menduga meninggalnya kedua bobotoh tersebut terkait dengan kondisi berdesakan di pintu karcis. Menurut Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung, para penonton yang tak sabar ingin masuk ke lapangan membuat kondisi di pintu karcis membludak.

"Banyak yang masuk tidak sabar ingin masuk, buru-buru masuk. Kemudian tiba-tiba ada korban di luar ya. Jadi di depannya pintu sobek karcis bukan dalam gedung," papar Aswin dilansir detikcom. "Jadi dugaannya itu adalah tidak sabar ingin masuk, terburu-buru. Padahal sudah diimbau agar antre dan antreannya juga sudah ada, kemudian diminta menunjukkan tiket baik dari telepon genggam maupun tiket karcis atau hard copy-nya."

Polisi kala itu juga mendapat informasi ada warga yang pingsa. Meski sempat dibawa ke rumah sakit, nyawa warga yang pingsan tersebut tidak tertolong.

"Kemudian tiba-tiba ada yang pingsan dan kita bawa ke Rumah Sakit (RS), diberikan pertolongan oleh pihak RS," paparnya. "Yang jelas kami dapatkan itu pingsan, kami bawa ke ambulans dan dibawa ke RS Sartika Asih."

Di sisi lain, pihak keluarga mengungkapkan bahwa Ahmad Solihin sempat terinjak-injak sebelum akhirnya meninggal dunia. Kabar meninggalnya Ahmad baru sampai ke telinga keluarga pada pukul 01.00 WIB tadi.

"Dapat kabar (meninggal) jam 01.00 WIB, katanya di RS Kartika Asih. Keluarga langsung ke sana semua," ungkap H Ade Fahrudin Rozi selaku perwakilan keluarga Ahmad. "Katanya bilang keinjek, pagar kan itu pagar roboh. Dan dari badan ada luka bekas keinjak."

Kini, korban sudah dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga. Prosesi pemakaman turut dihadiri oleh aparat dan bobotoh.

No comments:

Post a Comment