Negaratoto - Ukraina dipastikan akan mendapatkan bantuan senjata canggih baru dari Amerika Serikat, yaitu multiple launch rocket systems (MLRS). Ukraina seakan sangat ngebet dengan teknologi senjata yang satu ini. Kenapa demikian?
AS sudah setuju mengirim sistem roket jarak jauh dan amunisi yang lebih presisi ke Ukraina. Adapun senjata yang dikirim adalah MLRS tipe M142 Himars (High Mobility Artillery Rocket System). Versi yang dikirim ke Ukraina bisa menembak sejauh 80 kilometer.
Pada awalnya, AS akan mengirim 4 unit sistem tersebut dan melatih tentara Ukraina setidaknya selama 3 minggu untuk memakainya. Tergantung tipe amunisinya, HIMARS bisa menembak sampai sejauh 600 kilometer.
Namun AS berhati-hati sehingga tidak mengirim yang tercanggih agar tidak sampai ditembakkan ke area Rusia dan meningkatkan tensi konflik.
Sistem Himars dibawa dengan truk yang dipasang launcher dan dapat membawa 6 rudal GMLRS (Guided Multiple Launch Rocket System). Persenjataan baru ini merupakan peningkatan besar dari meriam Howitzers yang selama ini diandalkan Ukraina.
"Ukraina sudah lama meminta sistem yang memungkinkan mereka menyerang tentara Rusia dari jarak yang lebih jauh, menyatakan bahwa itu penting untuk bertahan dan melancarkan serangan balik," sebut Financial Times, Senin (6/6/2022).
Dalam beberapa hari ini, Rusia telah mendapatkan kemajuan di area Donbas. Maka Ukraina ingin memukul mundur mereka dengan senjata baru tersebut.
"Sistem roket Amerika ini tidak hanya lebih jauh jangkauannya tapi juga lebih powerful dari Howitzers, drone tempur, rudal anti tank dan rudal anti serangan udara yang telah disuplai negara-negara barat sejauh ini," papar Financial Times.
AS sendiri awalnya ragu mengirimkan senjata itu karena jika sampai ada tembakan ke Rusia, maka konflik bisa makin runyam. Namun pihak Ukraina telah menjamin tidak akan melakukan hal itu.
Ukraina sebenarnya meminta rudal dengan jarak lebih jauh, Army Tactical Missile System (ATACMS), yang bisa menjangkau sampai 300 kilometer. Namun Amerika tidak mengabulkannya.
"Kami tidak ingin memperluas konflik ini dan tidak ingin sistem tersebut digunakan untuk menyerang teritori Rusia," kata Colin Kahl dari Kementerian Pertahanan AS.
Sistem yang diberikan sudah cukup untuk menembak artileri musuh. "Ketika artileri musuh sudah diketahui, penting untuk menembak mereka dengan cepat. Artileri Rusia ini terbukti menjadi ancaman besar bagi tentara Ukraina," kata Mark Cancian dari Center for Strategic and International Studies.
No comments:
Post a Comment