Kasus Hepatitis Akut Misterius Sejauh Ini Telah Dilaporkan Oleh Sejumlah Negara, Hingga Menjadi Sorotan Dunia. Sementara Itu, WHO Masih Terus Melakukan Penelitian Terkait Penyebab Hepatitis Akut Misterius.
NEGARATOTO - Kasus Hepatitis Akut Misterius belakangan ini tengah menjadi perbincangan masyarakat dunia. Pasalnya, penyebab dari penyakit ini belum ditemukan. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, bahkan sudah melaporkan kematian akibat Hepatitis Akut Misterius.
Di Indonesia, kematian akibat Hepatitis Akut Misterius bertambah menjadi 5 orang anak. Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mencatat 15 kasus suspek Hepatitis Akut Misterius.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (10/5) kemarin, mengatakan bahwa ada 348 kemungkinan kasus Hepatitis yang tidak diketahui asalnya telah diidentifikasi, seiring penelitian tentang peran potensial adenovirus dan infeksi COVID-19 semakin cepat.
Sejauh ini, WHO mengatakan bahwa hipotesis utama penyebab Hepatitis Akut Misterius adalah yang melibatkan adenovirus. Di samping itu, kasus telah dilaporkan di 20 negara, dengan 70 kasus tambahan dari 13 negara lainnya yang menunggu klasifikasi karena tes menunggu penyelesaian.
Akan tetapi, hanya enam negara yang melaporkan lebih dari lima kasus, dengan lebih dari 160 di Inggris. Terkait dengan perkembangan penelitian terkait peran potensial antara Hepatitis Akut Misterius dengan COVID-19 itu merupakan hasil penelitian seminggu terakhir.
"Selama seminggu terakhir, ada beberapa kemajuan penting dengan penyelidikan lebih lanjut dan beberapa perbaikan hipotesis kerja," ujar Philippa Easterbrook, dari program hepatitis global WHO dalam konferensi pers, dikutip pada Rabu (11/5).
Lebih lanjut, Easterbrook mengatakan bahwa Inggris telah mengoordinasikan serangkaian studi komprehensif yang melihat genetika anak-anak yang terkena dampak, respons kekebalan mereka, virus, dan studi epidemiologi lebih lanjut.
Easterbrook mengungkapkan bahwa WHO pertama kali mendapat laporan terkait Hepatitis Akut Misterius pada 5 April 2022, di mana terdeteksi 10 kasus Hepatitis yang tidak bisa dijelaskan di Skotlandia, yang menginfeksi anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Di sisi lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya sedang menyelidiki 109 kasus seperti itu, termasuk lima kematian yang dilaporkan.
"Saat ini, hipotesis utama tetap yang melibatkan adenovirus dengan juga masih pertimbangan penting tentang peran COVID-19 juga, baik sebagai koinfeksi atau infeksi masa lalu," beber Easterbrook.
Easterbrook menuturkan bahwa pengujian lebih lanjut dalam seminggu terakhir mengkonfirmasi bahwa sekitar 70 persen dari kasus dites positif untuk adenovirus, dengan sub-tipe 41 - biasanya terkait dengan gastroenteritis - sub-tipe yang lazim.
Selain itu, kata Easterbrook, pengujian juga menunjukkan bahwa sekitar 18 persen kasus secara aktif dinyatakan positif COVID-19. "Fokus besar selama minggu depan adalah melihat pengujian serologis untuk paparan sebelumnya dan infeksi COVID-19," tutup Easterbrook.
No comments:
Post a Comment