Breaking

Saturday, May 7, 2022

Biden Umumkan Bantuan Senjata Terbaru Rp 2,1 Triliun untuk Ukraina


Negaratoto - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani paket persenjataan baru senilai US$ 150 juta (Rp 2,1 triliun) untuk Ukraina pada Jumat (6/5) waktu setempat. Dengan bantuan terbaru, AS memberikan amunisi artileri tambahan, juga radar dan peralatan militer lainnya kepada Ukraina yang tengah diinvasi Rusia.

"Hari ini, Amerika Serikat terus melanjutkan dukungan kuat untuk rakyat Ukraina yang berani saat mereka membela negara mereka melawan agresi Rusia yang sedang berlangsung," ucap Biden dalam pernyataannya pada Jumat (6/5), seperti dilansir Reuters, Sabtu (7/5/2022).

AS diketahui telah mengirimkan persenjataan senilai total US$ 3,4 miliar kepada Ukraina sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari. Persenjataan yang diberikan AS itu mencakup howitzer, sistem antipesawat Stinger, rudal antitank Javelin, amunisi dan pesawat tak berawak atau drone 'Ghost'.

Paket persenjataan terbaru dari AS senilai US$ 150 juta ini, menurut seorang pejabat AS yang enggan namanya, akan mencakup 25.000 peluru artileri 155mm, radar penangkal artileri, peralatan jamming, peralatan lapangan dan suku cadangnya.


Peluru artileri itu tampaknya akan digunakan untuk howitzer yang dikirimkan AS ke Ukraina baru-baru ini. Reuters menjadi yang pertama melaporkan paket persenjataan terbaru AS untuk Ukraina ini.

Dengan pengiriman paket senjata terbaru ini, seperti dilansir AFP, maka sisa pendanaan resmi sebesar US$ 250 juta yang sebelumnya tersedia untuk mendanai Ukraina akan habis. Pendanaan ini masuk dalam Otoritas Penarikan Kepresidenan, yang memungkinkan Presiden AS untuk mengizinkan transfer kelebihan senjata dari pasokan AS tanpa persetujuan Kongres dalam merespons situasi darurat.

Biden menekan Kongres AS untuk segera mengesahkan paket bantuan besar untuk Ukraina senilai US$ 33 miliar yang diajukan pemerintahannya bulan lalu Paket bantuan itu akan mencakup bantuan militer senilai US$ 20 miliar, dan akan berlangsung selama lima bulan.

"Amerika Serikat telah memberikan bantuan keamanan yang bersejarah ke Ukraina dalam kecepatan tinggi. Kita telah mengirimkan persenjataan dan peralatan yang disetujui Kongres secara langsung ke garis depan kebebasan di Ukraina," tegas Biden dalam pernyataannya.

Ditegaskan Biden bahwa AS dan sekutunya harus 'tetap menjaga agar persenjataan dan amunisi mengalir ke Ukraina, tanpa gangguan'.

"Kongres harus segera menyediakan dana yang diminta untuk memperkuat Ukraina di medan pertempuran dan di meja perundingan," cetusnya.

Paket senjata terbaru ini diumumkan saat Biden bersiap untuk bergabung dengan para pemimpin negara-negara G7 yang akan menggelar pertemuan virtual pada Minggu (8/5) waktu setempat, untuk membahas dukungan Barat bagi Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky dijadwalkan turut hadir secara virtual.

No comments:

Post a Comment