Negaratoto - Drone tempur telah menjadi senjata andalan dalam perang antara Rusia dan Ukraina. Ukraina terutama, disebut-sebut mampu menyerang konvoi Rusia dengan serangan drone yang efektif dan efisien. Sedangkan drone Rusia seolah hilang tanpa jejak.
Padahal sebelum invasi, para pakar meyakini drone Rusia yang antara lain dibekali kecerdasan buatan untuk menyasar target, akan menjadi senjata menakutkan dan mematikan. Kenyataannya sejauh ini tidak demikian, drone Rusia seolah tidak disertakan dalam serangan.
Seperti dikutip dari Asia Times, Ukraina terutama mengandalkan drone Bayraktar TB2 asal Turki yang diklaim telah menghancurkan konvoi maupun kendaraan berat Rusia. Selain itu, mereka juga mengerahkan drone komersial seperti DJI.
Belum lagi baru saja ada bantuan drone bunuh diri canggih dari Amerika Serikat bernama Switchblade. Drone ini menghancurkan sasaran dengan cara menabrak sasaran dan meledakkan diri.
Sedangkan drone Rusia praktis susah ditemukan di Ukraina. Belum lama ini memang Menteri Dalam Negeri Ukraina memajang drone bunuh diri KUB-BLA milik Rusia rusak di sebuah jalan. Tampaknya, drone itu berhasil ditembak jatuh oleh tentara Ukraina sebelum melancarkan aksinya.
Namun selain itu, praktis tidak terlihat lagi drone asal Rusia. Padahal Rusia dilaporkan telah menguijcoba drone tempur otonom sebelum invasi ke Ukraina. Lalu apa permasalahannya?
"Sulit diketahui mengapa kita belum melihat drone Rusia. Salah satu alasan mungkin karena drone itu dicadangkan untuk nanti dikerahkan saat konflik bereskalasi. Drone bisa mengantarkan senjata biologi, kimia atau bahkan nuklir," sebut Asia Times.
"Kemungkinan yang lain adalah soal logistik. Karena ada banyak laporan bahwa kendaraan militer Rusia rusak di Ukraina, Rusia mungkin tidak bisa mendukung operasional drone di Ukraina," tambah mereka. Mungkin juga karena teknologinya dianggap belum matang.
No comments:
Post a Comment