Breaking

Sunday, April 17, 2022

Dijadikan Tersangka, Ini Cerita Korban Begal Duel 30 Menit Hingga Tewaskan Penyerangnya Di NTB

 

Pria Bernama Mutede Alias Amak Santi Kala Itu Diserang Oleh Empat Orang Begal Di Jalan Desa Ganti, Dusun Matek, Praya Timur, Lombok Tengah, NTB, Pada Minggu (10/4) Dini Hari.

NEGARATOTO - Seorang pria bernama Murtede alias Amak Santi ditetapkan sebagai tersangka usai berhasil melumpuhkan dua begal yang menyerangnya hingga tewas. Amak Santi kala itu diserang di Jalan Desa Ganti, Dusun Matek, Praya Timur, Lombok Tengah, NTB, pada Minggu (10/4) dini hari.

Awalnya, Amak Santi dibuntuti oleh dua motor kala hendak menjenguk ibunya di salah satu rumah sakit di Lombok Timur pada Minggu pukul 01.00 WITA. Kedua motor tersebut makin dekat usai membuntuti Amak Santi selama hampir 10 menit.

Salah satu pemotor begal yang berboncengan lantas menyenggol Amak Santi dari samping di Dusun Bebile, Jalan Desa Ganti. Amak Santi juga dihadang oleh dua orang dalam motor tersebut dan ditanyai hendak pergi ke mana.

"Tiba-tiba setelah dia tanya saya mau ke mana, begal pakai baju hitam tebas saya dua kali pakai celurit di lengan saya dan tebas dari belakang kena punggung pakai samurai," papar Amak Santi dilansir Kumparan, Sabtu (16/4).

Meski sempat kena tebas, Amak Santi rupanya tidak terpengaruh. Ia lantas balik menyerang dengan mengeluarkan pisau sejenis keris yang disimpan di pinggangnya.

"Karena malam sudah larut saya memang sengaja membawa senjata tajam. Sampai di timur Desa Ganti, saya diikuti dari belakang. Dua motor pakai Scoopy, tidak tahu kalau mereka begal," jelasnya. "Saya lihat di belakang bawa parang, saya ke kiri di sana dalam. Wah, terus saya ambil pisau saya langsung berlawanan setelah dia coba menusuk saya."

Amak Santi kemudian menusuk dada salah satu begal yang berinisial OWP. Setelah itu, Amak Santi juga melumpuhkan satu orang begal lain yang berinisial P dengan menusuk bagian punggungnya.

Adapun dua orang begal lainnya akhirnya kabur. "Satunya tidak menyerang. Saya lihat semua bawa senjata tajam. Wajahnya tidak kelihatan. Senjatanya panjang semua," terangnya.

Amak Santi sendiri berduel dengan begal selama hampir 30 menit. Setelah selamat dan melumpuhkan dua orang begal tersebut, ia berteriak minta tolong ke warga di sekitar lokasi kejadian. Sayangnya, tidak ada satu orang yang menolongnya.

Sekitar 20 menit setelah melumpuhkan kedua begal tersebut, Amak Santi mendatangi salah satu warga dan meminta segelas air. "Setelah itu dikasih minum orang di sana. Pulang ke rumah memberi tahu keluarga. Saya tidak pernah berniat bersembunyi atau apa," tuturnya.

Akhirnya, kasus tersebut ditangani polisi dan Amak Santi dijadikan sebagai tersangka. Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto lantas memberikan saran terkait kasus tersebut. Menurut Agus, kasus tersebut dapat diselesaikan dengan menjaring aspirasi dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kejaksaan setempat.

"Saran saya kepada Kapolda NTB untuk mengundang gelar perkara yang terjadi dengan kejaksaan, tokoh masyarakat dan tokoh agama di sana untuk minta saran dan masukan layak tidaknya perkara ini dilakukan proses hukum," terang Agus dilansir Antara.

Agus menilai keterlibatan masyarakat dalam melihat perkara ini secara utuh bisa menjadi dasar Polda NTB dalam menentukan langkah selanjutnya. "Legitimasi masyarakat akan menjadi dasar langkah Polda NTB selanjutnya," katanya.

No comments:

Post a Comment