Dalam Pendaratannya, Neil Armstrong Berhasil Mengumpulkan Debu Di Bulan Dan Membawanya Ke Pulang Ke Bumi Pada 21 Juli 1969. Kini, Debu Itu Telah Terjual.
NEGARATOTO - Nama Neil Armstrong telah sangat dikenal di dunia ilmu antariksa. Dia disebut-sebut sebagai orang pertama yang berjalan di bulan pada tahun 1969 lalu.
Dalam pendaratannya, dia berhasil mengumpulkan debu di bulan dan membawanya ke pulang ke bumi pada 21 Juli 1969. Kini, debu bulan Neil Armstrong yang dikumpulkan pada tahun 1969 itu telah terjual lebih dari 500.000 (sekitar 7 miliar rupiah) melalui lelang setelah NASA kalah dalam pertempuran hukum atas kepemilikannya.
Lima sampel debu bulan yang diverifikasi NASA dan wadah NASA yang mereka pegang dari misi Apollo 11 terjual seharga 504.375 dolar AS pada hari Rabu (13/4). Sayangnya, jumlah itu masih jauh di bawah perkiraan pra-lelang yang berkisar antara 800.000 hingga 1,2 juta dolar AS menurut rumah lelang Bonhams.
Lelang mengikuti beberapa tuntutan hukum atas material langka bulan. NASA berpendapat bahwa debu bulan yang dikumpulkan selama misi Apollo adalah milik pemerintah dan warga negara tidak boleh memilikinya. Adapun kronologi bagaimana NASA kehilangan hak atas sampel debu bulan itu berawal beberapa dekade lalu.
Kala itu, badan tersebut meminjamkannya ke museum ruang angkasa Cosmosphere di Hutchinson, Kan., kemudian tiba-tiba itu menghilang. Ketika Max Ary, direktur museum ruang angkasa Cosmophere, meninggalkan museum pada tahun 2002, beberapa barang turut hilang.
Hal ini mendorong penyelidikan, yang menemukan bahwa Ary telah menjual artefak museum bersama koleksi pribadinya. Kantong sampel bulan ditemukan selama pencarian federal atas properti Ary, tetapi karena nomor katalog yang salah, para pejabat tidak menyadari signifikansinya.
Pada tahun 2015, US Marshals Service menjualnya dalam lelang online koleksi ruang angkasa yang disita untuk membayar denda Ary. Nancy Lee Carslon, dari Inverness, Illinois, kemudian membelinya seharga 995 dolar dalam pelelangan, dan mengirimkannya ke NASA untuk mengonfirmasi keasliannya, tetapi setelah badan antariksa federal melakukannya, ia menolak untuk mengembalikannya.
Carlson kemudian menggugat NASA namun dia menang. Pada tahun 2019, Carlson menggugat NASA lagi karena merusak tas selama inspeksi yang kemudian menghasilkan penyelesaian di mana NASA mengembalikan lima sampel.
No comments:
Post a Comment