Breaking

Saturday, March 5, 2022

Ukraina Agendakan Pertemuan Ketiga dengan Rusia di Akhir Pekan Ini

Negaratoto - Ukraina berencana mengadakan perundingan ketiga dengan Rusia pada akhir pekan ini. Perundingan itu akan membahas soal invasi dan serangan Rusia di Ukraina.

"Leg ketiga bisa berlangsung besok atau lusa, kami terus berhubungan," kata penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, pada hari kedelapan perang, seperti dilansir AFP, Jumat (4/3/2022).

Podolyak, berbicara di kota Barat Lviv, mengatakan Kyiv hanya menunggu tanggapan dari Kremlin Presiden Vladimir Putin untuk mengkonfirmasi waktu pembicaraan.

Namun di Berlin, kantor Kanselir Olaf Scholz mengatakan pemimpin Jerman telah berbicara dengan Putin melalui telepon. Dalam pembicaran itu, diyakinkan bahwa negosiasi akan dilanjutkan pada akhir pekan.

Dua pertemuan sebelumnya di perbatasan Belarusia-Ukraina gagal menghentikan pertempuran. Namun, kedua pihak pada prinsipnya telah sepakat untuk setidaknya mengizinkan koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk melarikan diri.


Hasil Perundingan Kedua
Rusia dan Ukraina telah selesai menggelar perundingan kedua di tengah perang yang masih berlangsung. Dilansir dari AFP, Ukraina dan Rusia sepakat membuat koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil.

Pihak Ukraina mengatakan perundingan putaran kedua dengan Rusia telah berakhir tanpa hasil apa pun yang dibutuhkan Ukraina.

"Pembicaraan putaran kedua telah berakhir. Sayangnya, Ukraina belum memiliki hasil yang dibutuhkan. Yang ada hanya keputusan tentang organisasi koridor kemanusiaan," kata penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak di Twitter.

Pembicaraan antara pejabat Rusia dan Ukraina berlangsung di perbatasan Polandia-Belarus pada hari kedelapan invasi Rusia ke Ukraina. Negosiator Rusia menegaskan kedua pihak sepakat untuk menciptakan jalan keluar bagi warga sipil.

"Pertanyaan utama yang kami putuskan hari ini adalah masalah menyelamatkan orang, warga sipil, yang berada di zona bentrokan militer," kata perunding utama Rusia dan mantan menteri kebudayaan Vladimir Medinsky.

"Rusia menyerukan warga sipil yang berada dalam situasi ini, jika aksi militer berlanjut, untuk menggunakan koridor kemanusiaan ini," katanya.

No comments:

Post a Comment