Breaking

Saturday, March 19, 2022

Total 133 WNI Dievakuasi dari Ukraina, 23 Orang Pilih Tinggal karena Keluarga

Negaratoto - Sembilan warga negara Indonesia (WNI) kembali dievakuasi dari Kota Chernihiv, Ukraina. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkapkan total sudah ada 133 WNI yang dievakuasi dari Ukraina dengan selamat.

"Dengan telah dievakuasinya 9 WNI dari Chernihiv, maka 133 WNI telah dievakuasi dengan selamat dari Ukraina. Dengan demikian, seluruh proses evakuasi sudah dapat dilaksanakan," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya, Sabtu (19/3/2022).

Retno mengatakan tidak semua WNI dievakuasi dari Ukraina. Ada sekitar 23 WNI yang memilih tetap tinggal di Ukraina karena alasan keluarga.

"Terdapat 23 WNI yang memilih tinggal di Ukraina, rata-rata karena alasan keluarga," tuturnya.

"Selain itu, 9 staf esensial KBRI saat ini berada di Kota Lviv. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, yang telah bekerja keras, bahu-membahu, dalam membantu pelaksanaan evakuasi WNI ini," sambung Retno.

Retno turut menghargai kesabaran dari sembilan WNI yang terakhir dievakuasi. Saat ini, mereka semua sudah ada di zona aman.

Diketahui, ada cerita menegangkan di balik proses evakuasi sembilan WNI yang sempat terjebak perang di Kota Chernihiv, Ukraina. Proses evakuasi yang memakan waktu hingga 22 hari itu akhirnya bisa membawa sembilan WNI ke zona aman di Polandia.


"Alhamdulillah, kita semua telah berada di zona aman. Kita baru saja melewati border di Polandia," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/3).

Judha menjelaskan sembilan WNI itu terjebak di Chernihiv sejak awal adanya serangan Rusia di Ukraina, yakni 24 Februari lalu. Dia menyebut, sesuai dengan rencana kontingensi, sebetulnya ketika terjadi serangan, seluruh WNI sudah diminta berkumpul ke KBRI di Kiev.

"Namun teman-teman sembilan orang yang ada di Chernihiv tidak dapat menjangkau Kiev sehingga mereka terjebak hingga kemarin," ucapnya.

Dia mengatakan berbagai macam skenario evakuasi sudah disiapkan, baik itu menuju ke utara ke arah Belarusia maupun ke arah selatan. Tapi, kata dia, memang prioritas utama adalah keselamatan WNI semua. Evakuasi tidak akan dilakukan jika situasi tidak aman.

"Oleh karena itu, waktu menunggu mendapatkan window yang aman pada bagi proses evakuasi itu memang memakan waktu yang lama. Kalau kita hitung sejak tanggal 24, maka 22 hari yang kita perlukan untuk mencari kesempatan yang aman untuk bisa melakukan pergerakan evakuasi," ujarnya.

Lebih lanjut Judha membeberkan, pada 14 Maret 2022, sembilan WNI itu dijemput dari pabrik tempat mereka bekerja yang juga selama ini menjadi safe house menuju ke bunker yang ada di pusat kota. Lalu, kata dia, saat itu sebetulnya sudah diupayakan agar ada evakuasi, tapi batal karena ada curfew atau jam malam ke Kota Kiev.

"Karena Kiev itu menjadi salah satu jalur evakuasi kita terjadinya curfew yang baru akan dicabut curfew tersebut pada tanggal 17 Maret. Ketika ke curfew dicabut, pagi hari tanggal 17 Maret pukul 9, rombongan berangkat dari Chernihiv menuju Kiev," katanya.

"Kemudian pada tanggal pada jam 14.20, teman-teman dapat tiba di Kiev dan kemudian kita bawa menuju ke Lviv dan tiba di Lviv pada pukul 00.20 pada tanggal 18 Maret," tambahnya.

No comments:

Post a Comment