Negaratoto - Berbagai risiko kesehatan bisa muncul akibat kebiasaan merokok. Hal inilah yang biasanya mendorong seorang perokok aktif untuk mulai mencoba berhenti merokok.
Namun, ternyata berhenti merokok tidak semudah yang dibayangkan. Akibatnya, banyak yang gagal dan kembali menjadi perokok aktif.
Dokter paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Feni Fitriani Taufik, SpP(K), mengatakan penyebab susahnya seseorang untuk berhenti merokok adalah adiksi atau ketergantungan. Hal itu yang membuatnya merasa menderita.
"Yang susah berhenti itu karena adiksinya. Karena dia merasa lebih menderita berhenti (merokok), daripada dia meneruskan merokoknya," beber dr Feni dalam webinar kesehatan: Rokok dan Pandemi COVID-19, Kamis (24/3/2022).
Saat berusaha berhenti merokok, lanjut dr Feni, seseorang akan masuk dalam masa-masa sakau sekitar satu bulan. Di masa ini akan membuat orang susah untuk berhenti merokok.
Di masa sakau, seseorang akan merasa tersiksa. Jika tidak diatasi dengan tepat dan didampingi, bisa jadi orang tersebut akan kembali merokok.
"Masa-masa sakau yang susah membuat orang berhenti merokok itu kurang lebih 1 bulan. Hanya saja kalau tidak diinformasikan, orang nggak tahan dan merasa menderita," kata dr Feni.
"Jadi nggak bisa mikir, nggak bisa tidur, badan sakit-sakit, dan nggak ada yang mendampingi. Akhirnya cari lagi kenikmatan semu dengan merokok. Berhenti merokok butuh proses," jelasnya.
No comments:
Post a Comment