Negaratoto - Amerika Serikat (AS) mengirimkan enam pesawat pengacau radar milik Angkatan Lautnya ke Jerman. Pengiriman pesawat pengacau radar itu dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan aliansi NATO di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Seperti dilansir AFP, Selasa (29/3/2022), Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengumumkan pada Senin (28/3) waktu setempat bahwa pesawat-pesawat pengacau radar jenis EA-18G Growler dikirimkan ke Jerman.
Juru bicara Pentagon, John Kirby, menegaskan bahwa pesawat pengacau radar itu 'tidak dikerahkan untuk digunakan melawan pasukan Rusia di Ukraina'.
"Pesawat-pesawat itu dikerahkan sepenuhnya sesuai dengan upaya-upaya kita untuk meningkatkan kemampuan pencegahan dan pertahanan NATO di sepanjang sisi timur," tegasnya.
Kirby menambahkan bahwa pesawat-pesawat pengacau radar dari AS itu diperkirakan tiba di Pangkalan Udara Spangdahlem di Jerman pada Senin (28/3) waktu setempat. Pesawat-pesawat itu dikirimkan dari Pangkalan Udara Angkatan Laut Whidbey Island di Washington, AS.
Lebih lanjut, Kirby menyebut pesawat yang dikirimkan merupakan jenis modifikasi F/A-18, yang dikhususkan untuk perang elektronik, menggunakan sensor untuk membingungkan radar musuh dan sistem pertahanan udara.
Disebutkan juga oleh Kirby bahwa 240 personel Angkatan Laut AS yang mendampingi pesawat itu turut dikerahkan ke Jerman.
Dalam rencana anggaran yang dirilis Senin (28/3) waktu setempat, Gedung Putih mengungkapkan rencana mengalokasikan dana US$ 6,9 miliar untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia dan mendukung negara-negara anggota NATO.
AS diketahui meningkatkan bantuan untuk Ukraina usai Rusia menginvasi, termasuk bantuan keamanan dan kemanusiaan. Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus menekan negara-negara NATO untuk mengirimkan lebih banyak persenjataan ke Ukraina, termasuk jet tempur canggih, sistem pertahanan rudal, tank-tank, kendaraan lapis baja dan rudal antikapal.
Sejauh ini AS mengesampingkan pengiriman pesawat atau persenjataan berat lainnya ke Ukraina. Presiden Joe Biden menegaskan tidak ingin melanggar batas dalam situasi yang disebutnya bisa memicu 'Perang Dunia III' yang menghadapkan Rusia yang memiliki senjata nuklir dengan NATO.
No comments:
Post a Comment