NEGARATOTO - Keluarga Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu mempercayakan kepada aparat kepolisian untuk mencari tahu siapa penelepon Buddy sebelum ditemukan tewas. Keluarga menduga ada pihak yang menelepon Buddy sebelum ditemukan tewas di rel kereta kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
AKBP Buddy diduga tewas tertabrak kereta api jarak jauh di perlintasan wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/4) sekira pukul 09.32 Wib.
"Jadi kami mohon lewat teman-teman media, medsos, supaya berhenti lah menuduh. Kita berikan kepercayaan ke kepolisian untuk usut tuntas siapa yang menelepon terakhir itu. Sampai dia suruh berangkat sampai dia meninggal," kata Cyprus A. Tatatli, paman dari AKBP Buddy Alfrits Towoliu kepada wartawan di RS Polri Keramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (29/4).
Saat ditanyakan apakah keluarga bakal membuat laporan atas kecurigaan tewasnya AKBP Buddy, Cyprus mengatakan pihaknya masih menunggu kedatangan istri dari AKBP Buddy.
"Itu salah satu keluarga mau nunggu istrinya datang, supaya langkah-langkah upaya hukum apa umpamanya, mereka laporan dengan kereta itu seperti apa. Kedua yang tadi menduga karena ada menelepon seseorang itu, tidak lama setelah menelepon seseorang itu, tidak sejam tahu-tahu sudah meninggal, singkat sekali," sebutnya.
"Artinya kalau rekayasa naik grab itu ditabrak bisa macam-macam kan kita menduga kan, biasa menghilangkan jejak kan supaya dianggap kematian tabrakan, nah ini tahu-tahu kereta. Karena dari keluarga tidak ada masalah keluarga dia, keluarga besar juga kumpul, seperti paskah, seperti itu," sambungnya.
Oleh karenanya, dia sebagai salah satu perawakilan keluarga AKBP Buddy menolak jika ponakannya itu tewas akibat bunuh diri.
"Jadi kami keluarga besar saya sebagai paman menolak dengan tegas kalau ada dugaan bunuhu diri. Kita memberikan kepercayaan kepada pihak berwajib supaya tuntaskan dulu. Karena meninggalnya ini karena ada yang menelepon itu, itu yang jadi pertanyaan," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment