Kepala Unit Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel, Komisaris Dharma Negara mengatakan IY ditangkap di Jalan Lasawedi, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sabtu (5/11). Polisi melakukan tindakan tegas terhadap IY dengan menembak kedua kakinya, karena pelaku mencoba kabur saat akan ditangkap.
"Pelaku kami bawa ke Posko Resmob Polda Sulsel untuk interogasi. Kita akan koordinasi dengan Polres Gowa untuk penyerahan pelaku ini," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (5/11).
Dharma menyebutkan bahwa korban dan pelaku merupakan pasangan kekasih meski baru sepekan saling mengenal. Bahkan, sebelum pembunuhan tersebut, korban dan pelaku sempat berhubungan intim.
"Sebelum membunuh, pelaku sempat berhubungan badan dengan korban atas dasar suka sama suka," bebernya.
Dharma mengungkapkan IY ternyata merupakan residivis pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Dharma mengungkapkan pelaku membunuh setelah mendengarkan curhat korban yang telah dituduh mencuri uang milik bosnya.
"Korban mengobrol dengan pelaku, karena dituduh telah mencuri uang milik bosnya," kata dia.
Sementara kronologi berawal saat pelaku menjemput korban di Jalan Daeng Tata Makassar untuk makan malam. Selanjutnya menuju ke Jalan Syekh Yusuf Raya untuk membeli makanan.
"Korban dan pelaku makan bersama di TKP. Usai makan itu, korban mengajak pelaku ke kamar untuk berhubungan intim," kata dia.
Pada pukul 06.00 WITA, pelaku mengambil uang milik korban sebesar Rp800 ribu. Selanjutnya, pelaku mengambil pisau di dapur.
"Setelah itu pelaku langsung menikam perut sebelah kiri sambil membekap wajah korban dengan selimut. Pada saat itu korban berontak sehingga pelaku kemudian menikam kembali perut sebelah kanan dan leher korban sebanyak dua kali," ungkapnya.
Tindakan kejinya tidak sampai di situ, bahkan pelaku tega memotong tangan sebelah kanan korban dengan menggunakan pisau. Setelah korban tak bernyawa, pelaku mencuci pisau yang digunakannya.
"Selanjutnya pelaku menutupi korban dengan selimut dan mencuci pisau yang telah digunakan," kata dia.
Selain mengambil uang korban, pelaku juga mengambil barang di TKP seperti raket dan sepatu.
Sebelumnya, Warga Jalan Syekh Yusuf V Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa digegerkan penemuan mayat perempuan bersimbah darah. Diketahui, identitas mayat perempuan tersebut yakni Atifa Rahman Alias Ippo (26) yang tak lain operator BRI Link.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gowa, Ajun Komisaris Burhan mengatakan jasad Atifa pertama kali ditemukan oleh pemilik agen BRI Link bernama Serma Tono Priyanto. Saat itu Serma Tono dan kerabatnya Nurana Doli mencari korban karena sudah dua hari tidak masuk kerja.
"TKP ini rumah milik saksi yang ditinggali oleh korban. Korban merupakan pekerja kios BRI Link milik anggota TNI," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (4/11).
Saat berada di TKP, saksi masuk ke dalam rumah yang pintu dalam keadaan tidak terkunci, namun tertutup rapat. Kemudian keduanya mencari korban di kamar yang sering tempati tapi tidak ada.
"Kemudian pindah ke kamar sebelah yang dalam keadaan tertutup dan mencium bau amis. Sehingga mendorong pintu kamar dan melihat ada mayat terlentang di lantai terbungkus seprei warna cokelat putih," bebernya.
Setelah itu keduanya melaporkan kejadian tersebut ke Bhabinkamtibmas Polsek Somba Opu. Setelahnya, Bhabinkamtibmas Bernama Bripka Arafah meneruskan laporan ke Polsek Somba Opu dan Polres Gowa.
"Hasil pemeriksaan Tim Inafis bahwa korban menggunakan daster warna biru motif kembang warna pink. Dan korban mengalami luka sayatan pada bagian pergelangan tangan kanan, luka terbuka bagian perut urus terburai, luka tusuk bagian perut kiri, luka sayatan bagian pipi, luka sayatan bagian lengan kiri, luka tusuk bagian dada sebelah kiri (bawah payudara)," ungkapnya.
Polisi menduga Atifa adalah korban perampokan. Alasannya, handphone dan dompet berisi uang milik raib.
"Barang korban berupa handphone, dompet dan uang tidak ditemukan di TKP. Terakhir Atifa terakhir bertemu dengan saksi pada tanggal 1 (November) untuk mengambil gaji," ucapnya.
Kini jasad Atifa berada di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Polisi juga masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku.
No comments:
Post a Comment