Monday, July 25, 2022

Tahukah Kamu, Ini 3 Kelompok Makhluk Halus yang Menguasai Gunung Merapi


Negaratoto - Gunung Merapi adalah ikonnya Yogyakarta. Tapi tahukah kamu, ada 3 kelompok makhluk halus yang menguasi Gunung Merapi. Siapa saja mereka?

Dalam buku Manusia Jawa dan Gunung Merapi, Persepsi dan Kepercayaannya (1991) karya Lucas Sasongko Triyoga, disebutkan soal 3 jenis makhluk halus yang menempati gunung Merapi.

Informasi tersebut berdasarkan penelitian lapangan dan kajian antropologis yang dilakukan di tiga desa teratas di Gunung Merapi pada September 1984 sampai Mei 1985. 3 Desa teratas itu disamarkan namanya dengan Kawastu, Korijaya, dan Wukirsari.

Dilansir dari buku Manusia Jawa dan Gunung Merapi, Persepsi dan Kepercayaannya yang diterbitkan Gadjah Mada University Press, berikut 3 jenis makhluk halus yang mendiami gunung Merapi:

1. Leluhur
Leluhur adalah roh semua orang yang telah meninggal. Roh yang baik semasa hidupnya akan menetap di Kraton Merapi dan menjaga keselamatan hidup anak cucunya.

Adapun roh yang semasa hidupnya banyak berbuat jahat, rohnya dipercaya akan melayang tanpa tujuan. Roh itu akan menempati batu, pohon, sungai, dan tempat-tempat lainnya. Roh semacam inilah yang digolongkan sebagai lelembut yang jahat.


2. Dhanhyang
Dhanhyang adalah sebutan bagi makhluk halus yang menempati dan menguasai tempat-tempat tertentu seperti jurang, sungai, mata air, desa, bukit, dan lain-lain. Makhluk halus ini dipercaya bersifat baik, suka menolong, dan bersahabat dengan manusia.

Dhanhyang diyakini bukan dari roh manusia. Ada dua versi tentang asal-usulnya. Pertama, Dhanhyang berasal dari jin yang mengakui adanya Tuhan atau jin ngiman (beriman). Kedua, Dhanhyang berasal dari wahyu anugerah Tuhan sejak dunia diciptakan.

3. Lelembut
Lelembut adalah makhluk halus yang terendah derajatnya. Seperti Dhanhyang, asal-usul lelembut juga terdiri dari dua versi. Pertama, lelembut sudah ada sejak dunia diciptakan. Versi kedua, lelembut berasal dari roh manusia jahat. Lelembut dipercaya suka mengganggu manusia. Tingkat risiko gangguannya berbeda-beda.

Lelembut sering medeni (menakuti) dengan menampakkan diri atau membuat suara yang menakutkan sehingga disebut memedi. Sering pula lelembut disebut lelembut bekasakan, gentayangan, karena menempati apa saja seperti batu, kayu, dan sebagainya.

Lelembut ini terdiri dari beberapa jenis. Ada yang dapat dideskripsikan, ada pula yang tak dapat digambarkan. Jenis lelembut yang dikenal penduduk lereng utara dan selatan Gunung Merapi dalam buku ini ada sepuluh, yaitu Banaspati, Jin, Wewe, Gendruwo, Peri, Jrangkong, Wedon, Buta (Buto), Thethekan, dan Gundhul Pringis.

No comments:

Post a Comment