Breaking

Monday, June 27, 2022

Keputusan Mahkamah Agung Cabut Hak Aborsi Buat Wanita AS Serukan 'Mogok Seks'

 

Sebagai Informasi, Mahkamah Agung AS Membatalkan Roe V Wade, Yang Pada Tahun 1973 Memberikan Hak Konstitusional Untuk Aborsi Hingga Kelangsungan Hidup Janin, Pada Hari Jumat (24/6) Waktu Setempat.

NEGARATOTO - Keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat untuk mencabut hak konstitusional terkait aborsi telah menimbulkan kontroversi. Aksi protes pun digelar di sejumlah wilayah Negeri Paman Sam, salah satunya New York.

Pengunjuk rasa di New York menggelar demo pada Sabtu (26/6) dan mendukung aksi "mogok seks" imbas putusan tersebut. Kata kunci "pantang" bahkan masuk dalam jajaran trending topic Twitter.

"Jika Anda seorang pria yang tidak akan menjalani vasektomi, meskipun itu dapat dibalik, dan Anda tidak turun ke jalan untuk memperjuangkan hak-hak saya, Anda tidak pantas berhubungan seks dengan saya," ujar salah satu pengunjuk rasa bernama Brianna Campbel kepada The New York Post.

Koordinator acara bernama Caroline Healey pun mempertanyakan mengapa seks lebih penting daripada hak-hak perempuan. Ia mengikuti aksi protes aborsi di Union Square Manhattan.

"Saya pikir itu benar-benar sah bagi kita untuk menahan Holy Grail yang menurut pria penting," ujarnya. "Mengapa kita tidak menahannya jika kita selalu khawatir mereka tidak akan memakai kondom, bahwa mereka akan melepasnya setelah kita memintanya."

Sementara itu, seorang penyintas pemerkosaan bernama Maya Demri menegaskan bahwa perempuan perlu melakukan segala daya hukum mereka untuk mendapatkan kembali hak-haknya usai MA membatalkan hak aborsi yang penting. Ia mengkhawatirkan nasib para korban pemerkosaan lainnya apabila aborsi dilarang.

"Saya tidak bisa duduk di sini dan membayangkan apa yang akan dilakukan saudara perempuan saya di negara bagian merah jika mereka hamil karena pemerkosaan dan tidak hanya perlu membawa tragedi hal terburuk yang telah terjadi pada mereka, tetapi juga membawa mereka ke dalam tubuh selama sembilan bulan," katanya. "Jika dunia ini berpikir bahwa mereka dapat menindas wanita selamanya, maka kita tutup kaki kita."

Seruan untuk mogok seks nasional juga mengumpulkan momentum di media sosial. Kata kunci "abstinence" pantang juga sempat masuk dalam jajaran trending topic Twitter dengan lebih dari 26.900 tweet pada Sabtu sore.

"Wanita Amerika: Ambil janji. Karena SCOTUS membatalkan Roe v. Wade, kami tidak dapat mengambil risiko kehamilan yang tidak diinginkan, oleh karena itu, kami tidak akan berhubungan seks dengan pria mana pun — termasuk suami kami — kecuali kami mencoba untuk hamil," cuit salah seorang warganet.

"Saya tinggal di New York dan saya DOUBLE NGAMUK dengan Mahkamah Agung. Saya ingin menemukan orang-orang yang mengoordinasikan pemogokan seks massal. Itu adalah kekuatan kami," tylis warganet lain.

Sebagai informasi, Mahkamah Agung AS membatalkan Roe v Wade, yang pada tahun 1973 memberikan hak konstitusional untuk aborsi hingga kelangsungan hidup janin, pada hari Jumat (24/6) waktu setempat. Kini keputusan untuk menentukan apakah perempuan dapat melakukan aborsi legal diserahkan kepada masing-masing negara bagian. Namun 26 negara bagian "pasti atau mungkin" melarang aborsi, menurut sebuah kelompok penelitian.

No comments:

Post a Comment