Breaking

Monday, May 2, 2022

Momen Drone Ukraina Jatuhkan Bom Hancurkan 2 Tank Rusia


Negaratoto - Sebuah serangan drone Ukraina terekam kamera berhasil menghancurkan dua sasaran tank Rusia. Hal ini disebut kembali membuktikan efektivitas drone dalam membantu Ukraina melawan invasi Rusia.

Seperti dikutip dari Daily Mail, drone Ukraina itu kabarnya dioperasikan oleh tim 503rd Naval Infantry Battallion Ukraina.

Dalam video yang kemungkinan berasal dari kamera di drone tersebut, terlihat dua tank Rusia dimata-matai. Diyakini bahwa sasaran itu jenisnya adalah Kurganets-25, salah satu generasi baru kendaraan tempur infantri Rusia.

Beberapa saat kemudian, bom pun dijatuhkan dari ketinggian. Tak lama kemudian, terlihat tank tersebut hancur diterpa bom dan kobaran api pun muncul. Kejadian yang sama terulang saat tank kedua menjadi sasaran drone Ukraina.

Belum jelas di mana serangan drone ini terjadi, tapi diduga di sekitar area Donbask, di mana peperangan antara tentara Rusia dan Ukraina berlangsung dahsyat.

Mengenai drone yang digunakan juga belum ada informasi, kemungkinan Bayraktar TB-2. Amerika Serikat memang telah memberi bantuan drone seperti Switchblade, tapi drone itu mengancurkan sasaran dengan menabrakkan diri, bukan menjatuhkan bom.


Serangan drone Ukraina yang kurang diantisipasi pihak Rusia dikabarkan membuat banyak kerugian terjadi. Bahkan diklaim, sudah ada sekitar seribu unit tank Rusia yang jadi korban dalam peperangan di Ukraina, salah satunya karena diincar dengan drone.

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, mengklaim bahwa sekitar 15 ribu tentara Rusia terbunuh. Kemudian menurutnya, lebih dari 2.000 kendaraan tempur Rusia dihancurkan atau direbut oleh militer Ukraina.

"Termasuk setidaknya 530 tank, 530 kendaraan tempur untuk personel dan 560 kendaraan tempur infantri. Rusia juga kehilangan lebih dari 60 helikopter dan jet tempur," kata dia.

Di sisi lain, setidaknya ada dua kemungkinan kenapa Rusia terkesan tidak bisa menangkal serangan drone Ukraina dan drone buatan mereka juga bisa dibilang tidak banyak dikerahkan.

Menurut periset milter Roger McDermott, Rusia sudah cukup lama terkena embargo teknologi termasuk dalam drone. Walaupun punya kemampuan tinggi, Rusia dipandang tetap butuh teknologi dari negara lain, termasuk di bidang militer.
Alasan kedua mungkin ada miskalkulasi atau kesalahan strategi dari jenderal Rusia sehingga mereka lebih mengutamakan serangan dari darat. Rusia tidak memanfaatkan teknologi tinggi seperti drone mereka saat awal-awal menyerang Ukraina.

"Tampaknya rencana operasi Rusia tidak berpusat pada kapabilitas militer teknologi tinggi dan penggunaan drone hanya sporadis dan terbatas," papar dia.

Rusia sebenarnya punya teknologi penangkal drone, misalnya electronic warfare systems (EWS) untuk memancarkan energi frekuensi radio yang bisa membingungkan pergerakan drone. Kemudian menyebar sinyal GPS palsu untuk membuat pilot drone disorientasi.

Namun demikian dilaporkan bahwa teknologi penangkal drone Rusia kurang efektif kala dijajal di Suriah dan Armenia, khususnya dalam menghadapi Bayraktar TB2.

No comments:

Post a Comment