Negaratoto - Elon Musk mengatakan setelah proses akuisisi Twitter selesai, dia akan mengizinkan Donald Trump kembali ke media sosial tersebut. Menurut Musk melarang atau memblokir Trump bermain Twitter selamanya adalah keputusan yang buruk.
Kilas balik mengenai kisruh Trump dan Twitter, platform berlogo burung biru ini secara permanen melarang Trump menggunakan Twitter pada Januari 2021. Hal ini dilakukan karena Trump dinilai provokatif.
Presiden Amerika Serikat ke-45 ini melakukan pelanggaran berulang terkait aturan konten Twitter, dan tweetnya sangat mungkin untuk mendorong dan menginspirasi orang untuk meniru tindakan kriminal yang terjadi saat kerusuhan di US Capitol pada 6 Januari 2021.
Musk menyebut keputusan melarang Trump adalah sebuah kesalahan. "Jelas, saya pikir itu adalah keputusan yang buruk secara moral. Dan sangat bodoh," ujarnya seperti dikutip dari The Guardian.
Komentar itu muncul hanya beberapa hari setelah seorang hakim San Francisco membatalkan gugatan Trump terhadap Twitter, yang dia tuduh melanggar hak Amandemen Pertama dengan bekerja sebagai aktor negara atas nama Partai Demokrat.
Trump hampir secara serentak dilarang di semua media sosial, termasuk Twitter, Facebook, dan YouTube. Platform media sosial main stream khawatir tweetnya tentang dugaan kecurangan pemilih dalam pemilihan 2020 akan menimbulkan risiko hasutan kekerasan lebih lanjut.
Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter bulan lalu seharga USD44 miliar. Langkah ini diyakini beberapa pengguna di platform tersebut akan menandai kembalinya kebebasan diskusi di Twitter yang lebih terbuka, mengingat status orang terkaya dunia ini yang mengaku sebagai pendukung kebebasan berbicara.
Namun, Musk telah meyakinkan pemerintah yang khawatir akan langkahnya tersebut, dengan mengatakan bahwa dia tidak berniat melanggar undang-undang apa pun yang mungkin disahkan.
Sementara itu, Trump sebelumnya bersikeras bahwa dia tidak akan kembali ke Twitter bahkan jika akunnya, yang memiliki sekitar 89 juta follower, dipulihkan. Dia mengklaim akan tetap menggunakan platform Truth Social miliknya sendiri.
No comments:
Post a Comment