Breaking

Thursday, April 7, 2022

Thailand Impikan 'Pariwisata Ganja' Kelas Atas Usai Mariyuana Dilegalkan

 

Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul Mengatakan Bahwa Setelah Aturan Baru Mulai Berlaku, Maka Warga Dapat Menanam Tanaman Ganja Di Rumah Asalkan Memberi Tahu Pemerintah Setempat.

NEGARATOTO - Thailand diketahui menjadi negara Asia Tenggara pertama yang mengizinkan penggunaan ganja untuk penggunaan medis dan penelitian pada tahun 2018 lalu. Thailand bahkan telah memberikan lampu hijau untuk peluang menanam ganja di rumah.

Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan bahwa setelah aturan baru itu mulai berlaku, maka warga dapat menanam tanaman ganja di rumah asalkan memberi tahu pemerintah setempat. Aturan baru tersebut juga memungkinkan pengajuan lisensi untuk penumbuhan komersial ganja.

Thailand pun melihat potensi pariwisata asing dalam aturan baru ini. Carl K Linn yang merupakan penulis buletin tentang ganja di Thailand Linn membayangkan ganja dapat dimasukkan ke dalam industri medis dan kesejahteraan.

Thailand sendiri telah memiliki beberapa kafe, spa, dan restoran yang menawarkan produk yang mengandung cannabidiol, atau CBD. Sebagai informasi, CBD merupakan senyawa yang ditemukan dalam tanaman ganja yang tidak memberikan efek tinggi. UU baru dapat membantu tempat-tempat tersebut memperluas produk mereka untuk memasukkan komponen lain dari tanaman ganja.

Sementara itu, direktur eksekutif Institut Studi Pembangunan Berkelanjutan Internasional Thailand, Mark Ritchie, menilai aturan baru itu juga dapat membantu ekonomi pedesaan. Legalisasi ganja dinilai dapat membawa peluang untuk menawarkan produk baru dan melihat ceruk pasar berkembang menjadi pasar massal.

"Bagi Thailand yang melegalkan ganja, menurut saya, ini adalah kabar baik… untuk pertanian, medis, dan peluang bisnis lainnya untuk Thailand," ujar Pittawad Taechanarong, manajer pemasaran Green Wellness Clinic di Bangkok dan salah satu pendiri toko ganja online Bloom.

Tak hanya itu, media lokal Thailand juga melaporkan bahwa pihak otoritas tengah menjajaki gagasan "cannabis sandbox". Skema tersebut memungkinkan wisatawan mengunjungi Thailand sambil menggunakan ganja rekreasi di daerah-daerah tertentu.

Adapun pasar ganja rekreasi Thailand berpotensi bernilai USD 424 juta pada tahun 2024, menurut firma riset ganja Prohibition Partners. UU baru ini diyakini akan membantu Thailand membangun kembali ekonominya pasca COVID-19.

No comments:

Post a Comment