Negaratoto - Perusahaan produk makanan seringkali menggunakan istilah yang sulit dipahami pelanggan. Ternyata ada kebohongan pada label makanan yang paling sering membuat pelanggan terkecoh.
Produsen makanan yang terdapat di rak-rak supermarket mengatakan bahwa produknya cukup sehat untuk dikonsumsi para pelanggannya. Banyak juga jus buah kemasan dan botolan yang mengatakan produknya bebas gula, rendah kalori, atau bahkan terbuat dari bahan alami.
Makanan-makanan yang ada di supermarket memang sebagian terlihat sehat dan sebagian lainnya terlihat mengerikan. Tetapi apakah makanan yang dilabeli sehat itu benar-benar sehat untuk tubuh?
Faktanya banyak produk makanan yang menggunakan istilah-istilah cerdik untuk menyembunyikan apa yang ada di dalam makanan dan minumannya. Ahli gizi bahkan mengatakan seringkali makanan kemasan tidak hanya menipu pelanggannya, tetapi juga melakukan kebohongan ini hanya untuk seolah-olah memenuhi standar minimal yang ditentukan pemerintah.
Berikut ini 7 kebohongan yang ada pada label makanan menurut Eat This, Not That (5/4):
1. Rendah karbohidrat
Fakta nutrisi yang tertempel pada label kemasan seringkali menuliskan karbohidrat dalam banyak istilah. Mulai dari serat harian, jumlah gula, hingga gula alkohol.
Menurut BPOM, nilai karbohidrat harian yang direkomendasikan ada pada kisaran 275 gram tetapi banyak orang yang memilih untuk membatasinya demi menurunkan berat badan. Tetapi banyak produk makanan yang membagikan jumlah tersebut ke dalam beberapa istilah sehingga terlihat lebih rendah karbohidrat.
2. Bebas gluten
Klaim 'bebas gluten' yang ada pada makanan seringkali ditambahkan secara sukarela oleh perusahaan produsen makanan. Sejak tahun 2013 lalu, Food and Drug Administrations menyatakan bahwa makanan yang mengandung tidak lebih dari 1 miligram/liter gluten dapat dikatakan sebagai makanan bebas gluten.
Tetapi beberapa produk makanan yang memiliki kadar lebih tinggi sedikit dari batas yang ditetapkan masih bersikeras mengakui bahwa produknya bebas gluten. Kondisi seperti ini tentunya begitu mengancam bagi penderita penyakit seliak atau alergi terhadap gluten.
3. Alami
Banyak makanan yang menuliskan bahwa komponen bahan makanan yang digunakan terbuat dari bahan-bahan yang alami. Sebenarnya label kata 'alami' ini menjadi sebuah trik yang perlu dicermati karena seringkali fakta kandungan aslinya disembunyikan.
Penggunaan kata 'alami' pada kemasan makanan bukan hal utama yang menunjukkan bahwa produk tersebut benar-benar alami. Menurut BPOM Amerika Serikat, pengakuan bahan alami pada label makanan sekalipun tetap saja melalui proses dan mengandung bahan-bahan tambahan buatan, hanya saja kadarnya mengikuti batas maksimal yang ditetapkan.
4. Organik
Berbeda dengan alami, beberapa bahan makanan yang dikatakan terbuat dari bahan organik biasanya akan mengatakan produknya bebas dari pestisida. Bahan-bahan makanan yang mengaku produknya organik biasanya datang dari buah-buahan atau sayur-sayuran.
Faktanya pada bahan organik sekalipun tetap ada pestisida yang digunakan hanya saja jenisnya berbeda dengan pestisida yang digunakan pada tanaman lain. Maka, walaupun mengaku organik sekalipun tidak ada produk makanan yang benar-benar organik tanpa pestisida dan antibiotik.
5. Rendah kalori
Jika sebuah makanan memiliki tulisan 'rendah kalori' dibandingkan jenis makanan yang sama dari merek yang berbeda, konon ini hanya cara pemasaran untuk memancing pembeli. Syarat sebuah makanan bisa membubuhi keterangan rendah kalori hanya butuh satu pertiga lebih rendah kalorinya atau maksimal sebanyak 40 kalori.
BPOM sendiri tidak menetapkan peringkat untuk bagaimana sebuah makanan diproduksi dengan bebas kalori. Sehingga banyak sekali produk makanan yang awalnya mengaku rendah kalori nyatanya tidak serendah apa yang diinginkan pembelinya.
6. Bebas fruktosa
Fruktosa atau siup jagung menjadi komposisi yang paling banyak digunakan pada makanan kemasan sebagai pemanis. Tetapi banyak pembeli yang lupa dan terbuai akan tulisan 'bebas fruktosa' padahal masih banyak kandungan gula jenis lainnya.
Fruktosa dan pemanis lainnya memang wajib diwaspadai karena berbagai bagi kesehatan jantung. Asosiasi Kesehatan Jantung Amerika sendiri sudah mewaspadai bahkan konsumsi gula hanya diperbolehkan sebanyak enam hingga sembilan sendok makan saja.
7. Rendah lemak
Beberapa produk yang menggunakan olahan hewan biasanya paling banyak menambahkan tulisan 'rendah lemak' pada produknya. Kenyataannya, untuk membuat sebuah produk menjadi rendah lemak bukanlah bahan makanan yang benar-benar bebas dari lemak.
Sebuah makanan kemasan bisa termasuk sebagai makanan bebas lemak jika kadar lemaknya di bawah atau sama dengan tiga gram per 100 gram penyajiannya. Bahkan pada produk rendah lemak sekalipun banyak yang dibuat dengan kandungan gula yang tinggi.
No comments:
Post a Comment