Breaking

Thursday, April 21, 2022

Ada Perang Rusia Ukraina, Penjualan HP Samsung dan Apple Meningkat

Negaratoto - Adanya perang Rusia Ukraina serta meningkatnya kasus COVID-19 di China bikin pengapalan HP sepanjang kuartal pertama 2022 menurun. Walau begitu Samsung dan Apple mencatat kenaikan penjualan.

Hal tersebut terangkum dalam laporan terbaru dari perusahaan riset Canalys. Mereka mencatat pengiriman HP selama periode Januari hingga Maret menukik 11%.

Samsung masih dinobatkan sebagai raja ponsel dunia di Q1 2022. Raksasa teknologi asal Korea Selatan punya pangsa pasar 24%, naik dari 22% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

"Samsung menggenjot produksi seri A yang populer untuk bersaing secara agresif di segmen menengah ke bawah sambil menyegarkan portofolio 2022, termasuk seri andalannya Galaxy S22," kata Sanyam Chaurasia, Analis Canalys.


Perilisan iPhone 13 series di penghujung tahun memberikan dampak pada peningkatan 3% bagi Apple dibandingkan Q1 2021. Kini market share perusahaan yang dikomandoi Tim Cook itu menjadi 18% dari 15%.

"Sementara seri iPhone 13 terus memenuhi permintaan konsumen, iPhone SE baru yang diluncurkan pada bulan Maret menjadi pendorong volume kelas menengah yang penting bagi Apple. Pada titik harga yang sama dengan pendahulunya, ia menawarkan chipset yang ditingkatkan dan kinerja baterai yang ditingkatkan dan menambahkan konektivitas 5G yang dituntut oleh saluran operator," terang Chaurasia.

Xiaomi ada di posisi ketiga dengan pangsa pasar 13%, turun 1% dari kuartal pertama tahun lalu. Canalys mencatat seri Redmi Note berkontribusi besar pada pencapaian ini, sebab performa penjualan HP tersebut kuat selama Januari sampai Maret.

Oppo punya pangsa pasar 10%, turun dari 11%. Menjadikannya berada di posisi empat. Sementara Vivo mendiami urutan kelima dengan market share 8% dari sebelumnya 10%l.

Dalam laporannya Canalys turut memberikan angin segar soal kelangkaan komponen yang berdampak besar bagi pasar HP. "Kabar baiknya adalah bahwa kekurangan komponen yang menyakitkan mungkin membaik lebih cepat dari yang diharapkan, yang tentunya akan membantu meringankan tekanan biaya," ujarVP Mobility Canalys Nicole Peng.

No comments:

Post a Comment