Breaking

Thursday, March 31, 2022

Solar Langka Hingga Bikin Sopir Truk Antre Berhari-Hari, Ini Kata Pertamina

 


Para Sopir Truk Dilaporkan Mengantre Berhari-Hari Di SPBU Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Demi Mendapatkan BBM Jenis Solar. Salah Seorang Sopir Truk Pengangkut Batu Bara Mengaku Telah Mengantre Selama Tiga Hari.

NEGARATOTO - Bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar mengalami kelangkaan di sejumlah wilayah. Beberapa SPBU di Bengkulu mengalami kelangkaan ini hingga membuat para sopir truk terpaksa mengantre berhari-hari.

Para sopir truk dilaporkan mengantre berhari-hari di SPBU Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, demi mendapatkan BBM jenis Solar. Salah seorang sopir truk pengangkut batu bara, Bambang, mengaku telah mengantre selama tiga hari di SPBU Kecamatan Pondok Kelapa.

Menurut Bambang, SPBU tersebut melayani pembelian BBM jenis Solar pada siang hari. Sedangkan SPBU di Kota Bengkulu hanya melayani penjualan BBM jenis Solar pada malam hari.

"Kami mengantre sudah tiga hari ternyata minyak masuk sore. Di Kota Bengkulu BBM jenis Solae susah untuk didapatkan," papar Bambang, Rabu (30/3).

Sementara itu, sopir truk lain bernama Erri mengaku kesulitan mendapat BBM jenis Solar sejak sebulan terakhir. Meski BBM jenis Solar masuk ke SPBU pada siang atau sore hari, Erri mengaku tetap hari mengantre dari pagi.

"Sekarang BBM jenis Solar langka. Saya sudah empat hari mengantre di sini (SPBU Pondok Kelapa). Saya minta tolong kepada bapak Jokowi, kami sopir ini susah kalau begini, tolong lancarkan BBM ini," jelasnya.

Menanggapi fenomena kelangkaan BBM jenis Solar ini, pihak Pertamina pun buka suara. Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyatakan akan terus memastikan stok dan menjamin terjaganya proses distribusi di lapangan dengan maksimal.

Meski demikian, ia mengungkapkan bahwa per Februari 2022 penyaluran Solar bersubsidi telah melebihi kuota sekitar 10 persen. Solar subsidi tersebut nantinya akan difokuskan di jalur logistik serta jalur-jalur yang penggunanya adalah pihak yang berhak menikmati.

"Pertamina bersama seluruh stakeholder dan Pemerintah melalui BPH Migas akan terus meningkatkan edukasi dan sosialisasi, terkait regulasi yang telah dibuat mengenai penyaluran Solar subsidi. Ini untuk memastikan agar pengguna yang berhak atas Solar subsidi bisa dipahami masyarakat," jelasnya.

Sebelumnya, Irto juga sudah sempat mengungkapkan bahwa kelangkaan Solar terjadi karena meningkatnya permintaan belakangan ini. "Memang, ada peningkatan permintaan (BBM jenis Solar) seiring dengan pertumbuhan ekonomi," ungkap Irto kepada CNN Indonesia, Senin (28/3) lalu. "Stok kita aman di level 20 hari. Untuk penyaluran harus disesuaikan dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah."

No comments:

Post a Comment