Negaratoto - Sejauh ini sudah banyak perusahaan lokal Rusia yang babak belur setelah negara tersebut mendapat sanksi ekonomi dari sejumlah negara lain. Karenanya pihak pemerintah Rusia kini telah mengupayakan sejumlah cara agar perusahaan-perusahaan lokal ini tidak terus 'K.O' dipukul sanksi ekonomi negara lain.
Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menyiapkan dana sebesar US$ 10,3 miliar atau setara dengan Rp 147,2 triliun (kurs Rp 14.300). Dana tersebut akan digunakan untuk membeli saham di perusahaan-perusahaan lokal Rusia agar mereka dapat bertahan di tengah banyaknya investor luar yang mulai kabur dari negara tersebut.
Selain itu, pemerintah Rusia saat ini juga berusaha untuk menghentikan langkah para investor asing untuk menjual aset mereka yang ada di Rusia. Dikatakan bahwa saat ini pemerintahan Putin sedang memastikan agar para investor luar tidak mengambil keputusan hanya karena tekanan politik.
"Dalam situasi sanksi saat ini, pengusaha asing dipaksa untuk dibimbing (secara politik), bukan oleh faktor ekonomi, tetapi untuk membuat keputusan di bawah tekanan politik," kata Perdana Menteri Mikhail Mishustin dalam pertemuan pemerintah, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (2/3/2022).
"Untuk memberikan kesempatan bisnis untuk membuat keputusan yang dipertimbangkan, perintah presiden disiapkan untuk memberlakukan pembatasan sementara pada aset keluar dari Rusia," tambahnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebagaimana diketahui, saat ini sejumlah perusahaan global yang telah beroperasi di Rusia selama beberapa dekade mengatakan mereka akan menghentikan investasi. Salah satu di antaranya termasuk perusahaan raksasa migas BP dan Shell
Mishustin mengatakan bahwa Rusia terbuka untuk berdialog dengan para investor yang berpikiran konstruktif. Selain itu sekarang ini pihak Moskow tengah berharap pada siapapun yang berinvestasi di negaranya tersebut agar dapat bekerja sama lebih lanjut."
No comments:
Post a Comment