Breaking

Wednesday, March 30, 2022

Jangan FOMO! Ini Strategi Aman Kalau Mau Beli Saham GoTo

Negaratoto - Perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia tengah melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO). Minggu depan saham GoTo akan resmi 'manggung' di pasar modal.

GoTo menawarkan 48 miliar saham baru dan ada kemungkinan ditingkatkan sampai sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru seri A. Nantinya harga saham dibanderol mulai dari Rp 316 hingga Rp 346. Dari harga ini maka perusahaan berpotensi meraup dana segar Rp 15,2 triliun sampai Rp 17,99 triliun.

Head of Market Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengungkapkan untuk para investor jangka panjang sebetulnya tidak perlu bersikap FOMO atau ikut-ikutan membeli GoTo pada saat IPO.

"Investasi saham adalah proses berkesinambungan dan tidak pernah ada kata terlambat," kata dia kepada detikcom, Rabu (30/3/2022).


Dia mengungkapkan investor bisa wait and see dulu melihat laporan keuangan Desember 2021 dan Maret 2022 yang segera keluar untuk melihat fundamental GoTo apakah menuju arah yang lebih baik pasca IPO.

Dia menjelaskan memang tidak ada benar salah dalam investasi bila sudah sesuai dengan risk profile dan tujuan investor, bagi yang masih tertarik untuk masuk GoTo.

"Dengan melihat prospeknya maka saran saya utamakan memiliki exit strategy seperti cut loss yang disiplin misalnya rugi 15% dan target untuk profit taking," jelas dia.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengungkapkan jika Goto pasti akan berupaya menjaga valuasi saham. Sejalan dengan pernyataan dual listing.

Menurutnya, GoTo pasti akan menjaga citra terhadap nilai sahamnya. Bila saham turun dan terus-menerus anjlok, akan menjadi sentimen negatif untuk penawaran internasional.

"Nggak pas lah kalau ada rencana dual listing tapi saham di sini drop, orang sana kan bakal ngeliat, wah itu di dalam negeri aja drop gimana di luar? Jelas perusahaan akan jaga performance-nya untuk dual listing," kata Reza.

No comments:

Post a Comment